Hidayatullah.com—Para ahli kesehatan India mempertanyakan klaim guru yoga populer Baba Ramdev yang mengatakan telah menemukan ayurveda yang dapat mengusir coronavirus.
Dalam video promosi yang dirilis pekan lalu Ramdev, yang mengenakan pakaian khasnya berupa jubah warna jingga dan sambil membawa obat dari tanaman yang diproduksi Patanjali (perusahaan yang didirikannya), berkata, “Kami sudah melakukan riset ilmiah dan menemukan Ashwagandha … mencegah percampuran protein corona dengan protein manusia.”
Dia tidak memberikan bukti riset tersebut, yang menurutnya telah dikirim ke sebuah jurnal internasional yang tidak disebutkan namanya.
Sampai sekarang belum ada vaksin atau obat yang disetujui untuk mengobati atau mencegah Covid-19, yang ada hanya riset vaksin yang masih terus dilakukan dan metode perawatan yang terus dikembangkan.
“Pesan-pesan semacam itu menimbulkan perasaan aman palsu. Orang dari kalangan tak berpendidikan tinggi yang akan tertipu,” kata Dr. Giridhar Babu, seorang profesor epidemiologi di Public Health Foundation of India, mendesak pemerintah agar segera melarang iklan-iklan semacam itu.
Bahkan cuitan-cuitan di Twitter tentang risiko imunitas akan membuat orang bingung, imbuh Babu.
Upaya untuk menghubungi Patanjai dan Ramdev lewat telepon dan email tidak satupun yang mendapat tanggapan, lapor Reuters Rabu (17/3/2020).
Dalam serangkaian cuitan di Twitter dengan hashtag #YogaForCorona, Ramdev juga mendesak warga India agar melakukan yoga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ayurveda merupakan sistem kuno yang mencakup obat-obatan herbal, olahraga dan aturan makan yang dipraktikkan jutaan orang di India. Singkatnya, metode komprehensif tradisional India untuk menjaga kesehatan tubuh.
Patanjali, salah satu merek ternama untuk produk-produk ayurveda, dan beberapa perusahaan sejenis di India, gencar menawarkan produk mereka di negara yang dihuni 1,3 miliar orang itu.
Coronavirus sudah menjangkiti hampir 200.000 orang di dunia dan lebih dari 140 orang di India, di mana tiga orang sudah meninggal dunia akibat Covid-19.
Cuitan perusahaan-perusahaan ayurveda membuat geram kaum profesional kesehatan yang khawatir ulah mereka justru akan mengacaukan upaya pemberantasan wabah coronavirus.
Media lokal mengabarkan bahwa Ramdev, nama yang sangat populer di masyarakat India, juga mendesak agar orang-orang menggunakan pembersih tangan dan menjaga jarak dengan orang lain, rekomendasi yang sama disarankan oleh pakar kesehatan global.
Perdana Menteri India Narendra Modi, seorang politisi nasionalis Hindu, pada tahun 2014 membuat Kementerian Ayush untuk mempromosikan ayuverda dan yoga, yang dipandang sebagai tradisi dan warisan budaya Hindu India yang mendunia.
Manoj Nesari, seorang penasihat di kementerian itu, mengatakan ramuan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan ayuverda itu manjur meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, dia menambahkan bahwa dia tidak mengetahui perihal klaim yang menyebutkan bahwa ayurveda ampuh melawan coronavirus.
“Coronavirus merupakan virus baru jadi jelas sekali tidak ada bukti (bahwa ayureda ampuh). Begitu ada pengaduan yang masuk kami akan memeriksanya. Sekarang saya tidak dapat memberikan komentar,” kata Nesari.*