Hidayatullah.com—Konsulat Turki di kota Prizren, Kosovo, diserang oleh sejumlah orang tak dikenal yang melemparkan bom-bom molotov pada Senin (28/11/2016) dini hari, menurut pihak berwenang Kosovo.
Kepala Kejaksaan Prizren Syle Hoxha mengatakan lima tersangka telah ditahan berkaitan dengan serangan tersebut, lapor kantor berita resmi Turki Anadolu.
Serangan itu menimbulkan kerusakan ringan pada gedung konsulat dan tidak ada laporan korban luka.
Menteri Luar Negeri Kosovo mengecam serangan tersebut sebagai tindakan “barbar.”
“Ini adalah serangan tidak bertanggung jawab dan barbar terhadap sebuah negara demokrasi dan multinasional seperti Kosovo,” kata kementerian dalam pernyataannya.
Menlu Kosovo Enver Hoxhaj juga mengontak Dubes Turki Kivilcim Kilic guna menyoroti bahwa hubungan kedua negara masih tetap sangat baik dan tidak akan terpengaruh oleh peristiwa itu, imbuh pernyataan tersebut.
Kosovo adalah bekas salah satu provinsi di negara Yugoslavia, yang bubar di awal tahun 1990-an. Negara kecil itu sekarang berpopulasi sekitar 1,8 juta jiwa, dengan lebih dari 90 persen warganya keturunan etnis Albania-Kosovo.
Kosovo memproklamirkan diri merdeka dari Serbia pada 17 Februari 2008 dan mendapat pengakuan kedaulatan dari lebih 100 negara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman dan Turki.*