Hidayatullah.com—Korps Marinir Amerika Serikat sedang menyelidiki kasus penyebaran foto-foto telanjang prajurit wanita di kalangan anggota militer dan vetaran lewat media sosial yang mempromosikan kekerasan seksual, lapor Marine Corps Times hari Ahad (5/3/2017).
Seorang juru bicara Korps Marinir AS mengatakan kepada koran independen itu, yang fokus mengabarkan korps marinir, bahwa para pejabat militer tidak mengetahui pasti berapa banyak personel militer yang terlibat kasus tersebut..
Petugas dari Marine Corps Naval Criminal Investigative Service tidak bisa dimintai keterangannya, lapor Reuters hari Ahad.
Marine Corps Times menunjukkan dokumen komunikasi internal Korps Marinir AS yang membicarakan masalah tersebut. Dalam laporan itu disebutkan bahwa media sosial yang menyebarkan foto-foto tidak senonoh itu adalah kelompok tertutup di Facebook yang beranggotakan sekitar 30.000 akun. Di sana disebarkan foto-foto tentara wanita tanpa pakaian, sebagian bahkan dilengkapi dengan nama, pangkat dan tempat tugasnya.
Menurut dokumen itu, kelompok di medsos tersebut membicarakan perilaku misoginis dan foto-fotonya disimpan di cloud storage, yang sekarang sudah dihapus.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat perwakilan negara bagian Washington, yang merupakan anggota House Armed Services Committee di parlemen Amerika, Adam Smith, menyeru agar dilakukan penyelidikan menyeluruh dan penanganan yang layak terhadap para korban.
“Kelakuan anggota Marinir dan mantan Marinir ini melecehkan, berbahaya dan sama sekali tidak bisa diterima,” kata anggota Kongres AS itu dalam pernyataannya.
Laporan tahunan Pentagon yang dirilis bulan Mei 2016 menyebutkan militer Amerika Serikat menerima sekitar 6.000 laporan tentang serangan seksual pada tahun 2015, angka yang mirip juga dilaporkan pada tahun 2014. Namun, kejahatan-kejahatan itu masih banyak yang belum dilaporkan, ditutup-tutupi dan tidak ditindaklanjuti secara hukum.*