Hidayatullah.com–Uni Emirat Arab, di mana terdapat bandara internasional paling sibuk di Dubai, Senin (23/3/2020) dini hari mengumumkan menghentikan sementara semua penerbangan untuk penumpang dan penerbangan transit di negara itu selama dua pekan, guna meredam penyebaran coronavirus.
Bandara internasional Dubai penting sebagai penghubung penerbangan antara negara-negara di Eropa dan Barat dengan negara-negara di Asia dan Australia. Penangguhan penerbangan di sana berdampak pada pelancong seluruh dunia.
Badan manajemen kedaruratan dan bencana Uni Emirat Arab serta otoritas penerbangan sipilnya mengumumkan lewat kantor berita pemerintah WAM bahwa keputusan penangguhan semua penerbangan komersial, termasuk penerbangan transit, akan mulai diberlakukan dalam waktu 48 jam.
Otoritas Penerbangan Sipil Uni Emirat Arab mengatakan penerbangan kargo dan evakuasi dikecualikan dari kebijakan itu, lapor Associated Press.
Sebelumnya pada Ahad malam, lewat kantor berita WAM Kementerian Dalam Negeri Uni Emirat Arab mengumumkan bahwa warga harus tinggal di rumah, hanya pergi keluar dengan kendaraan pribadi untuk bekerja atau keperluan yang penting lain. Satu mobil keluarga hendaknya diisi paling banyak tiga orang ketika pergi berbelanja atau membeli obat-obatan.
Pengumuman lebih lanjut akan dibuat berkaitan dengan aturan untuk taksi dan transportasi umum, yang banyak dipakai pekerja dan buruh asing di negara itu.
Lebih lanjut disebutkan bahwa orang yang melanggar batasan-batasan tersebut akan dikenai hukuman denda atau penjara.
UEA juga memutuskan mal, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi dalam ruangan dan restoran akan ditutup sedikitnya selama dua pekan, tetapi membolehkan restoran memberikan layanan pesan antar.
Toko-toko penjual kebutuhan sehari-hari, apotek, pedagang grosir makanan dikecualikan dari peraturan itu.
Sejumlah negara di kawasan Teluk sudah menutup sekolah, pusat kebugaran, taman, pantai dan masjid.*