Hidyatullah.com—China daratan melaporkan dua hari berturut-turut tidak ada infeksi lokal baru coronavirus, sementara episentrum wabah Provinsi Hubei mulai membuka kembali pintu-pintu perbatasannya. Namun, infeksi di kalangan orang-orang yang datang dari luar negeri terus berambah.
Total ada 67 kasus baru dilaporkan pada penghujung hari Rabu, naik dari 47 dari sehari sebelumnya. Semua kasus baru itu infeksi impor, kata Komisi Kesehatan Nasional China dalam pernyataan hari Kamis (26/3/2020) seperti dilansir Reuters.
Total sekarang ada 81.285 kasus infeksi di China.
Komisi tersebut melaporkan total ada 3.287 kematian sampai dengan akhir hari Rabu, naik enam dari hari sebelumnya.
Semua pasien baru adalah orang-orang yang datang ke China dari luar negeri, sementara di China daratan tidak ada laporan infeksi lokal pada hari Rabu.
Kebanyakan infeksi baru itu terdapat di Shanghai yaitu 18 kasus, kawasan pedalaman Mongolia 12 kasus dan Provinsi Guangdong 11 kasus.
Jumlah kasus baru harian saat ini jauh lebih rendah dari pada masa pucak wabah di bulan Februari. Kondisi ini memungkinkan Beijing memutar kembali roda perekonomiannya.
Provinsi Hubei, yang berpenduduk sekitar 60 juta jiwa, melaporkan tidak ada kasus baru pada hari Rabu dan membuka kembali pintu perbatasannya. Transportasi publik mulai dioperasikan kembali dan warga kota Xianning tampak mulai keluar dari rumah-rumah mereka dengan mengenakan masker.
Lockdown di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei di mana coronavirus penyebab Covid-19 pertama kali teridentifikasi tahun lalu, akan dicabut pada 8 April.
Khawatir infeksi impor akan menular ke warga China yang lain, pihak berwenang memperketat prosedur karantina dan screening di kota-kota besar termasuk Beijing, dimana banyak orang datang dari luar negeri.*