Hidayatullah.com-Seorang petugas medis asal Malaysia yang berada di garis depan melawan virus corona, dr Mohd Afiq memiliki kenangan menarik terhadap pasien dari Jamaah Tabligh yang ia tangani. Ia menyatakan simpatinya pada pasien Covid-19 yang katanya sangat ramah dan menunjukkan perilaku yang sangat baik.
“Sangat menyenangkan untuk merawat mereka meskipun keringat mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), “ kata dokter di Rumah Sakit Sungai Buloh, Malaysia ini. “Rasanya seperti mengunjungi teman-teman kami yang sangat ramah dengan petugas kesehatan,” tulisnya di laman Facebook nya.
Dr Afiq, yang bekerja di bangsal darurat yang berlokasi di Pusat Kontrol Kusta Sungai Buloh (PKKN), mengatakan ia bisa selalu mendengar azan dan bunyi Al-Quran setiap saat.
“Kusta tua yang penuh dengan kisah cerita hantu rasanya lari karena akhlak dan dzikir mereka,” kata di akun Facebook-nya.
“Hampir semua kelompok Tabligh rendah hati dan tidak pernah mengeluh,” tambahnya.
https://www.facebook.com/afiq.mohd.12/posts/10157397082987987
Ia mengaku, hampir semua pasien yang dia tangani sangat rendah hati, dan selalu memberikan kerjasama terbaik. “Mereka tidak pernah mengeluh,” katanya.
Afiq mengakui, tidak semua pasien senang berada di karantina dan membuat sebagaian orang frustasi. Sejauh ini, unggahan dokter Afiq di Facebook telah dilihat 47 ribu orang, dengan 5 ribu komentar dan dibagi 26 ribu kali. Ada yang mencaci, bersikap netral dan tak sedikit yang membela dan mendokan mereka.
“Dia org kononnya org2 berada. So tak payah le tak tanggung2 sampai disediakan hotel. Bertaraf bintang 5. Mereka sombong tetap tak bersyukur walaupun ditanggung sepenuhnya,” pemilik akun Mohd Mazlan Al-Muqrie.
“Beza antara org yang kejar akhirat dpt dunia dan akhirat, dgn orang yg kejar dunia tapi dapat dunia saja,” kutip Safura Zarin. “Memang beda ya orang yang kejar dunia & yg kejar akhirat. Rata-rata baca geng tabligh memang takda menyusahkan petugas KKM. Kasian dia org jd korban. Tak habis-habis public menyalah dia org…Wallahua’lam,” kata Farhana Razali.
Ada juga yang bersikap netral, sebagaimana ungkapan Hazalee Hassan. “Covid-19 bukan saje mnyebabkan alam sekitar sembuh, tapi menunjukkan sifat manusia yang sebenarnya,” kata Hassan.
“Terima kasih dokter yang merawat sabahat-sahabat geng tabligh dengan baik. Saya doakan dokter tabah dengan kluster baru ini. Semoga Allah beri pahala pada dokter & smua staff KKm,” tambah Muhamad Hilmi Nordin.*
Sebelum ini, pemerintah Malaysia telah mengkarantia ribuan anggota Jamaah Tabligh setelah ada laporan anggota yang terinfeksi. Mereka adalah bagian dari rombongan Pertemuan Jamaah Tabligh di Masjid Seri Petaling, Kuala Lumpur yang dihelat pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020 lalu.*