Hidayatullah.com– Salah satu buronan paling dicari Italia, mobster Rocco Morabito, tiba di Roma setelah diekstradisi dari Brazil, di mana dia bersembunyi.
Dikenal dengan sebuy “raja kokain Milan”, Morabito ditangkap pada Mei tahun lalu dalam operasi gabungan oleh polisi Brasil dan Italia.
Pria berusia 55 tahun itu akan menjalani hukuman penjara 30 tahun karena perdagangan narkoba, lansir BBC Rabu (6/7/2022).
Bos mafia itu menghabiskan puluhan tahun dalam pelarian menggunakan identitas palsu di Amerika Selatan.
Polisi akhirnya berhasil melacak lokasinya tahun lalu di João Pessoa, sebuah kota pelabuhan di bagian timur laut Brazil, di mana dia ditangkap bersama dengan anggota grup mafia ‘Ndrangheta, Vincenzo Pasquino. Pasquino sejak itu telah dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena perdagangan narkoba.
Kedatangan Rocco Morabito di Roma mengakhiri pelariannya selama beberapa dekade.
Dilahirkan di kota Africo di Calabria, Rocco Morabito memiliki hubungan keluarga dengan bos mafia Giuseppe Morabito. Rocco Morabito kemudian menjadi salah satu tokoh penting di ‘Ndrangheta, organisasi kriminal yang mengontrol kebanyakan perdagangan kokain di Italia dan sejumlah negara Eropa lain.
Sebagai seorang anak muda, Morabito tidak lama kemudian berhasil menorehkan namanya di dunia perdagangan narkoba di Milan, membuat jalur penyelundupan kokain dari Amerika Selatan sampai ke Milan, Italia.
Dari sana Rocco Morabito mendapatkan julukan “cocaine king of Milan” (raja kokain Milan).
Dengan berpakaian jas lengkap dan rapi dia kerap terlihat bersosialisasi dengan kaun jet set kota Milan dan menarik perhatian polisi, yang mengintainya.
Dia terekam suara saat berusaha menjadi makelar impor lebih dari 1 ton kokain dari Amerika Serikat, tetapi menghilang tidak lama kemudian.
Polisi menduga dia kabur ke Brazil, di mana dia hidup dengan nama samaran Francisco Capeletto.
Dari dana dia pindah ke negara tetangga Uruguay, di mana dia tinggal di resor wisata Punta del Este selama sedikitnya 13 tahun.
Meskipun dia menyewa.sebuah rumah mewah dan menghiasinya dengan berbagai karya seni, tetangga rumah mengatakan dia mengendarai mobil sederhana. Setelah Morabito menggelar pesta mewah dan megah untuk putrinya yang berulang tetangganya baru menyadari bahwa dia orang yang sangat kaya.
Aman tetapi, polisi baru mengintainya setelah Morabito mendaftarkan sekolah putrinya dengan nama asli.
Pada September 2017, ketika Morabito pindah ke sebuah hotel di ibu kota, Montevideo, setelah bertengkar dengan istrinya, polisi bergerak untuk meringkusnya. Dari penggerebekan itu polisi menemukan sepucuk senjata api, 13 ponsel dan 150 foto ukuran paspor Morabito dalam berbagai penyamaran.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Morabito tinggal di Uruguay selama sepuluh tahun lebih sebelum keberadaannya menimbulkan kecurigaan.
Namun, rupanya kisah pelariannya belum usai. Pada 2019, setelah mendekam dalam sel selama dua tahun menunggu ekstradisi ke Italia, dia melarikan diri bersama tiga narapidana lain lewat sebuah lubang di atap.
Sebagai bagian dari operasi polisi multinasional yang dipimpin Interpol dengan tujuan memerangi mafia ‘Ndrangheta, dia akhirnya terlacak sedang berada di sebuah hotel di kota João Pessoa pada 2021.
Mahkamah Agung federal Brazil mengesahkan ekstradisinya ke Italia pekan lalu.*