Hidayatullah.com—Dua peternakan cerpelai di Belanda dikarantina setelah sejumlah hewannya ditemukan terinfeksi coronavirus jenis baru penyebab Covid-19, kata Kementerian Pertanian hari Ahad (24/4/2020), mendesak agar warga melaporkan apabila menemukan kasus serupa pada hewan.
Cerpelai itu, yang dites setelah menunjukkan gejala kesulitan bernapas, diyakini tertular oleh pekerja yang terjangkit virus tersebut, kata Kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.
Kemungkinan mereka akan menularkan lebih jauh virus itu kepada manusia atau hewan lain di peternakan “minimal”, kata Kementerian mengutip masukan dari otoritas kesehatan nasional.
Namun, pergerakan mamalia mirip hewan pengerat itu dan kotorannya dilarang, dan kementerian mengatakan akan mengkaji kasus itu dengan seksama, termasuk memeriksa udara dan tanah di lokasi. Orang-orang diminta tidak memasuki radius 400 meter dari peternakan tersebut.
Kasus itu merupakan yang pertama dilaporkan terjadi pada hewan di Belanda. Sebelumnya, di sejumlah negara lain juga ditemukan pada hewan peliharaan dan hewan di kebun binatang setelah menyebar di kalangan manusia.
Dua kota kecil di mana peternakan itu berada, Germert-Bakel dan Laarbek, terletak di wilayah Provinsi Noord Brabant di selatan Belanda, yang mengalami wabah coronavirus paling parah.
Cerpelai dibudidayakan untuk diambil bulunya, yang dijual ke China, Korea, Yunani dan Turki. Setelah mendapat tekanan dari kelompok-kelompok pembela hak binatang, pemerintah Belanda melarang pendirian peternakan cerpelai baru pada tahun 2013 dan peternakan yang ada saat ini harus ditutup pada 2024.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kelelawar di China, di mana wabah Covid-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu, sepertinya merupakan pembawa bibit penyakit mematikan itu dan hewan perantaranya yang menularkan virus ke manusia belum diketahui.*