Hidayatullah.com– Dewan Kota Madrid pekan lalu menyetujui penggunaan lahan di ibukota Spanyol untuk tempat pemakaman Muslim.
Maysoun Douas, anggota dewan Muslim pertama dan satu-satunya di Dewan Kota Mas Madrid, berpidato menyoroti masalah dan kurangnya hak yang dihadapi komunitas Muslim di wilayah tersebut.
Kebebasan beragama termasuk hak untuk menerima penguburan yang bermartabat tanpa diskriminasi atas dasar agama, katanya seperti dikutip Arab News Jumat (29/7/2022).
Namun, saat ini hanya ada satu pemakaman Muslim di Komunitas Otonom Madrid, di Grinon, 40 km dari pusat kota Madrid.
Pada tahun 2016, pemakaman itu sudah penuh dan bahkan tidak mengizinkan penguburan menurut ajaran Islam, karena peraturan kota mengharuskan penggunaan peti mati.
Tempat itu secara historis diperuntukkan bagi “Guardia Mora” Franco selama era kediktatoran Franco.
Komunitas Otonom Madrid memiliki sekitar 250 pemakaman umum, 14 di antaranya adalah milik pemerintah daerah di kota Madrid. Dari semua itu, hanya satu di Grinon yang diperuntukkan bagi Muslim, yang jumlahnya sekitar 300.000 di komunitas itu dan 100.000 di ibukota.
Setelah puluhan tahun mengalami stagnasi dan kelumpuhan kemajuan, hanya partisipasi politik dan pendudukan tempat oleh suara-suara baru yang akhirnya membuka jalan bagi perolehan hak-hak dasar, seperti hak menguburkan anggota keluarga di bawah payung hak yang sama seperti warga negara lainnya, apa pun agama yang mereka anut, papar politisi wanita itu.*