Hidayatullah.com—Kepolisian wilayah Catalonia Spanyol, Mossos d’Esquadra, menangkap dua manajer dari dua perusahaan agen obat-obatan karena mendistribusikan kondom palsu.
Menurut hasil investigasi, sejak tahun 2018 perusahaan mereka telah menjual 15.000 pak kondom palsu ke supermarket-supermarket kecil di Barcelona dan menjual 41.000 kondom lainnya tanpa akreditasi di Eropa. Dua orang tersangka itu merupakan seorang pria Spanyol berusia 48 tahun dan seorang pria berkewarganegaraan Pakistan berusia 35 tahun.
Penyelidikan berawal dari laporan seorang pria yang membeli satu paket kondom merek Durex dari sebuah toko di daerah Les Corts di Barcelona. Pria itu menyadari bahwa kondom tersebut lebih pendek dari merek sama yang biasa dipakainya. Dia lantas mengontak AEMPS, badan pengawas obat-obatan Spanyol yang berada di bawah Kementerian Kesehatan.
AEMPS kemudian mengambil kondom yang dipermasalahkan itu dan membawanya ke Durex guna memastikan apakah itu produk asli. Ternyata itu produk palsu.
Menurut Sersan Xavier Tarres, kepala unit perlindungan konsumen Mossos d’Esquadra, ini kasus pertama yang ditemukan berkaitan dengan penjualan kondom palsu di Spanyol.
Petugas Kepolisian Catalonia menemukan bahwa kondom-kondom palsu itu dijual dalam kemasan pak berisi 12 buah dengan merek Durex Natural Comfort, nomor lot produk 1000221414 dan tanggal kadaluarsa antara 2024 dan 2025. Nomor lot itu ditiru dari yang asli tetapi tanggal kadaluarsanya berbeda dengan yang asli.
“Tidak hanya itu, ada kesalahan eja seperti ‘eral’sex yang seharusnya ‘oral’ pada kotak kemasan. Pembungkus kondom palsu juga tidak memiliki gambar jam pasir seperti yang terdapat pada produk asli,” papar Tarres, seperti dikutip El Pais (3/7/2020).
Pada tanggal 12 Mei, petugas kepolisian didampingi inspektur kesehatan mencari toko penjual barang itu di Les Corts dan menemukan sejumlah kardus berisi kondom palsu yang sama. Mereka menemukan kondom jenis lain, Durex Dame Placer yang juga dipalsukan.
Dalam kesempatan yang sama petugas menyita beberapa jenis kondom berbagai merek karena tidak memiliki tanda CE, yang menunjukkan produk telah memenuhi standar kesehatan Eropa.
Selama penyelidikan polisi sudah menyita 700 pak kondom palsu dan 11.700 kondom yang tidak memiliki tanda CE.
Ternyata kondom palsu tersebut juga dijual di toko-toko kecil lain di Barcelona. Menurut polisi, biasanya kalangan buruh membeli kondom-kondom itu dari pedagang kaki lima yang bekerja sama dengan perusahaan agen obat-obatan tersebut.
Setelah ditelusuri, ditemukan distributor utama pertamanya yang merupakan agen penjualan sebuah perusahaan obat di Sant Adria del Besos di Barcelona. Manajer perusahaan itu tidak bertindak sendiri, dia dibantu sejawatnya manajer sebuah perusahaan sejenis di daerah Santa Perpetua de la Mogoda. Menurut catatan kwitansi kedua perusahaan telah mendistribusikan lebih dari 15.000 pak kondom palsu sejak 2018. Polisi tidak mengetahui berapa banyak yang dijual ke konsumen melalui pedagang kaki lima.
Menurut Tarres, petugas belum dapat melacak sumber kondom palsu itu, tetapi semua sinyal mengarah ke China. Kondom yang tidak memiliki tanda CE dibuat oleh perusahaan di India dan didistribusikan oleh perusahaan di Belanda.*