Hidayatullah.com–Dua orang jemaah haji Indonesia asal Embarkasi Solo Jateng menjadi korban tindak kriminal di toilet Masjid Nabawi Madinah, Ahad, 26 Oktober lalu. Peristiwa kriminal tersebut menimpa Turgiyanto Maskur dam Sarjan dari Kloter 9 Solo.
Menurut Ketua Rombongan Kloter 9 Solo Zaenurrafi, peristiwa perampasan yang menimpa jemaahnya tersebut berawal dari munculnya seseorang yang memaksa agar barang-barang korban dititipkan kepada pelaku dengan alasan di toilet/tempat wudhu tidak diperbolehkan membawa barang-barang.
Setelah barang berpindah tangan, pelaku langsung melarikan diri. “Pelaku perampasan itu menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi dengan korban,” jelas Zaenurrafi.
Akibat perampasan tersebut, kata Zaenurrafil, korban mengalami kerugian sebesar 1500 saudi riyal dan surat-surat penting lainnya.
Informasi terakhir yang diterima MCH, pelaku sudah tertangkap dan kini sedang diproses di kantor kepolisian setempat atau di Markasz Surthoh sektor Markaziah.
“Korban saat ini sedang diminta untuk mengidentifikasi, apakah orang yang tertangkap tersebut merupakan pelakunya,” tambahnya.
Zaenurrofi menambahkan, seorang jemaah lainnya, Sarjan juga mengalami peristiwa perampasan yang sama, tapi Sarjan tidak mau memberikan tasnya. “Jemaah sudah kami ingatkan tasnya adalah nyawanya. Jangan sampai pindah tangan,” ucapnya.
Karena korban tak mau menyerahkan tasnya, kemudian dia dibawa pelaku ke tempat perkampungan dengan jalan-jalan yang sempit di kawasan Awali, kemudian ditinggalkan begitu saja.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Modus kriminal di tempat toilet/wudhu ini adalah korban didekati oleh pelaku, dengan berbagai cara dan memaksa meminta korban menyerahkan tas yang dibawanya. Setelah tas berpindah tangan pelaku kemudian melarikan diri.
“Bahkan di tempat tersebut kami juga mendengar sudah ada jemaah lain yang mengalami hal yang sama, yaitu dari Jakarta, Jatim, dan Brebes,” tambah Zaenuurafi, seperti dilaporkan MCH Madinah. [mch/ifh/hidayatullah.com]