Hidayatullah.com—Gudang gandum utama Libanon yang berada di pelabuhan Beirut hancur dalam ledakan amonium nitrat hari Selasa (4/8/2020), sehingga cadangan pangan negara itu tinggal untuk konsumsi kurang dari sebulan, tetapi tepungnya mencukupi untuk menghindari negeri itu dari krisis, kata Menteri Perekonomian hari Rabu.
Menteri Raoul Nehme mengatakan kepada Reuters bahwa Libanon membutuhkan sedikitnya cadangan pangan untuk tiga bulan guna memastikan rakyat tidak kelaparan.
“Tidak ada krisi roti atau tepung,” kata menteri itu. “Kami memiliki cukup simpanan dan kapal-kapal sedang menuju ke sini untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang Libanon.”
Menurutnya, gandum yang berada di gudang lain Libanon tersisa untuk konsumsi kurang dari satu bulan. Namun, gudang yang hancur akibat ledakan hanya menyimpan 15.000 ton gandum ketika peristiwa itu terjadi, jauh di bawah kapasitas gudang 120.000 ton.
Distrik pelabuhan Beirut rusak parah, sehingga gerbang utama impor untuk memberi makan lebih dari 6 juta rakyat tidak berfungsi.
Ahmed Tamer, direktur Pelabuhan Tripoli, yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Libanon, mengatakan bahwa di tempatnya tidak ada fasilitas gudang. Namun, kargo yang diturunkan di sana bisa dibawa ke kompleks pergudangan yang berjarak 2 kilometer jauhnya.
Menteri Perekonomian mengatakan bahwa selain Tripoli, pelabuhan Saida, Selaat dan Jiyeh juga bisa menangani kargo bahan pangan.
Organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Rabu menggelar rapat untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan bagi Libanon, kata Tamara Al-Rifai, seorang jubir untuk UNRWA, organisasi PBB untuk urusan pengungsi Palestina, kepada Reuters dari Amman.
“Rakyat [Libanon] sangat miskin, sehingga semakin sulit bagi orang untuk membeli makanan, dan fakta bahwa Beirut merupakan pelabuhan terbesar di Libanon menjadikan situasinya buruk,” kata Al-Rifai. “Kami berharap pada Tripoli, tetapi pelabuhan itu jauh lebih kecil.”
Cadangan tepung mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar selama sebulan setengah, dan ada 4 kapal membawa 28.000 ton gandum saat ini sedang menuju Libanon, kata Ahmed Hattir, kepala serikat importir gandum kepada koran Al-Akhbar.
Libanon mengupayakan agar keempat kapal tersebut mengubah tujuannya ke Tripoli, kata seorang pejabat kepada kanal berita LBCI.*