Hidayatullah.com—Seorang pengungsi asal Afghanistan berusia 17 tahun mengayunkan kapak dan pisau yang dibawanya ke arah para penumpang kereta di selatan Jerman, hari Senin (18/7/2016) malam. Dia ditembak mati polisi setelah melukai 4 orang, kata menteri dalam negeri untuk negara bagian Bavaria.
Berbicara di televisi publik Jerman, Mendagri Joachim Herrmann mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi perihal motif pelaku, yang diyakini tinggal di sebuah penampungan untuk anak-anak yang tidak memiliki keluarga di Ochsenfurt, dekat kota Wuerzburg.
“Dia tiba-tiba menyerang para penumpng dengan sebilah pisau dan kapak, melukai kritis beberapa orang. Sebagian dari mereka mungkin sekarang sedang meregang nyawa,” kata Herrmann.
Juru bicara kepolisian Fabian Hench mengatakan empat korban mengalami luka serius dan empat lainnya luka ringan. Sementara beberapa orang dirawat karena shock.
Pelaku berhasil keluar dari kereta saat berhenti di sebuah stasiun di pinggiran kota Wuerzburg. Herrmann mengatakan pelaku berusaha menyerang polisi ketika dihadang dan dia kemudian ditembak mati, lapor Deutsche Welle.
Media di Jerman, mengutip keterangan juru bicara untuk kementerian dalam negeri Bavaria, melaporkan bahwa pelaku meneriakkan “Allahu Akbar” saat melancarkan serangan. Akan tetapi, baik Herrmann maupun Hence mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi berita itu.
“Terdapat saksi-saksi yang mengatakan kemungkinan ada latar belakang Islam dalam masalah ini, tetapi sampai detik ini hal itu masih belum jelas,” tegas Herrmann.
Tahun 2015 Jerman kedatangan sekitar 1,1 juta migran dan pengungsi, termasuk anak-anak tanpa pendamping. Banyak dari mereka berasal dari wilayah konflik di Suriah, Iraq dan Afghanistan.*