Hidayatullah.com—Pemerintah Ethiopia mengatakan 2.000 orang telah dikenai dakwaan dalam kaitannya dengan pembunuhan penyanyi Oromo ternama Hachalu Hundessa dan kekerasan yang menyusul peristiwa itu.
Jaksa Agung Gedion Timothewos mengatakan mereka yang dijerat dakwaan termasuk para politisi, dan menegaskan tidak satu pun yang ditahan disebabkan aktivitas politik mereka.
Lebih dari 160 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi menyusul pembunuhan Hachalu Hundessa.
Gedion mengatakan bahwa banyak orang lainnya terluka dan tidak sedikit properti yang dirusak, lansir BBC Jumat (25/9/2020).
Dia mengatakan persidangan kasu itu dilakukan di sejumlah yuridiksi karena kerusuhan yang terjadi menyebar, tidak hanya di satu tempat.
Musisi ternama sekaligus aktivis Hachalu tewas dibunuh pada 29 Juni dan kematiannya menyulut kerusuhan di mana-mana.
Beberapa lagi musisi itu menjadi lagu kebanggaan orang Oromo, kelompok etnis terbesar di Ethiopia, ketika rakyat menggelar unjuk rasa besar yang berujung pada tergulingnya pemerintahan PM Hailemariam Desalegn pada tahun 2018.*