Hidayatullah.com—Imad Abdul Ghafur mundur dari jabatannya sebagai pimpinan Partai An-Nur bentukan Salafi Mesir, karena tidak tahan dengan interfensi dari Al-Da’wah Al-Salafiyyah atas pekerjaannya, demikian dikatakan jurubicara partai Yusri Hammad hari Selasa (25/12/2012), lapor Al-Ahram.
Abdul Ghafur, yang disebut-sebut lebih reformis, dikabarkan berselisih dengan pengikut Syaikh Yassir al-Burhami, salah satu pendiri Al-Da’wah Al-Salafiyyah yang melahirkan Partai An-Nur, yang cenderung lebih konservatif.
Abdul Ghafur sebenarnya sudah tidak lagi mendapat dukungan dari para petinggi Partai An-Nur sejak bulan Oktober lalu. Namun dia masih berusaha mempertahankan kedudukannya.
An-Nur adalah partai Salafi yang paling berpengaruh di Mesir. Pada pemilihan umum parlemen awal tahun ini, partai itu mendapatkan 127 kursi di majelis rendah. Namun, parlemen yang baru terbentuk itu lantas dibubarkan pengadilan.
Yusri Hammad mengatakan bahwa selanjutnya sebuah partai baru akan dibentuk, dengan nama kemungkinan Al-Sahwa atau Al-Watan.*