Hidayatullah.com—Denmark akan membunuh semua hewan cerpelai yang ada di peternakan di negaranya guna meminimalisir risiko penularan virus penyebab Covid-19 ke manusia, kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen hari Rabu (4/11/2020).
Frederiksen mengatakan laporan dari sebuah institusi pemerintah yang melacak coronavirus di Denmark telah menemukan mutasi virus pada 12 orang di bagian utara negeri itu yang menular dari hewan cerpelai.
“Virus yang bermutasi pada cerpelai itu bisa jadi mengancam efektivitas vaksin di masa depan,” kata Frederiksen dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir DW.
“Situasinya sangat, sangat serius,” imbuhnya. “Dengan demikian virus yang bermutasi pada cerpelai itu dapat menimbulkan konsekuensi sangat buruk di seluruh dunia.”
Menteri Kesehatan Magnus Heunicke mengatakan 783 kasus infeksi coronavirus pada manusia di bagian utara Denmark “berkaitan” dengan cerpelai.
Menteri Pangan Mogens Jensen mengatakan bahwa sedikitnya 207 peternakan sekarang ini terinfeksi, naik dari 41 bulan lalu, dan virus tersebut sudah menyebar ke seluruh bagian barat Semenanjung Jutland.
Personel dari garda nasional, kepolisian dan pasukan pertahanan akan membantu pelaksanaan pembantaian cerpelai tersebut.
Kepala Kepolisian Nasional Thorkild Fogde mengatakan penjagalan itu harus dilakukan sesegera mungkin.
Pemerintah mengatakan pembunuhan terhadap sekitar 15 juta ekor cerpelai itu diperkirakan akan memakan biaya 5 miliar kroner ($785 juta, €670). Pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi kepada petani atas hewan ternak mereka yang dibantai.
Pihak berwenang sudah menyerukan agar dilakukan pemusnahan cerpelai yang terinfeksi coronavirus sejak bulan Juni disebabkan wabah terus saja merebak di lingkungan peternakan cerpelai.
Pada 1 Oktober, Denmark sudah memerintahkan pemusnahan 1 juta ekor mink di sekitar 60 peternakan cerpelai di bagian utara ketika Covid-19 baru ditemukan menjangkiti hewan berbulu itu.
Denmark merupakan salah satu negara penghasil terbesar kulit bulu cerpelai, sekitar 17 juta helai pertahun.
Kopenhagen Fur, sebuah koperasi beranggotakan 1.500 peternak cerpelai Denmark, menghasilkan sekitar 40% kulit bulu cerpelai yang ada di dunia. Kebanyakan diekspor ke Hong Kong dan China.
Sejauh ini negara di kawasan Nordik itu mencatat 50.530 kasus infeksi coronavirus terkonfirmasi dengan 729 kematian.*