Hidayatullah.com—Iran sedang menggodok rencana untuk menawarkan diskon bagi maskapai penerbangan asing yang berminat melintasi wilayah udaranya, kata seorang pejabat senior aviasi seperti dikutip IRNA hari Sabtu (20/6/2020), menyusul anjloknya jumlah penerbangan akibat pandemi coronavirus dan ketegangan di kawasan itu.
Nasser Aghaei, direktur Iran Airports and Air Navigation Company yang dikelola pemerintah, mengatakan bahwa diskon akan diberikan kepada delapan maskapai penerbangan teratas yang mendatangkan pemasukan dari transit dan yang menambah jumlah penerbangannya hingga 20 persen.
Akan tetapi, tidak ada rencana soal penurunan tarif, lapor IRNA seperti dilansir Reuters.
Iran merupakan satu dari banyak negara yang memberikan potongan harga atas apa yang disebut “overflight fee”, biaya melintasi wilayah udara suatu negara yang biasanya dipakai untuk mendanai operasional kontrol lalu lintas udara, data cuaca dan informasi aeronautika.
Diskon yang direncanakan itu masih harus mendapat persetujuan dari pemerintah terlebih dahulu, kata Aghaei.
Sebelum pandemi Covid-19, maskapai-maskapai penerbangan besar dunia pada bulan Januari mengubah rute mereka atau membatalkan penerbangannya guna menghindari wilayah udara Iraq dan Iran, menyusul serangan-serangan rudal Iran terhadap pasukan pimpinan Amerika Serikat yang ditempatkan di Iraq.
Pada tanggal 8 Januari, semua 176 orang yang berada di pesawat maskapai Ukraina tewas dirudal oleh Iran, tidak lama setelah lepas landas dari Teheran menuju Kiev.
Iran mengakui penembakan terhadap pesawat komersial itu, tetapi berdalih dengan mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan secara tidak sengaja sementara militernya dalam kondisi siaga penuh menyusul serangan Amerika Serikat yang menewaskan seorang jenderal kebanggaan Iran di Baghdad. Militer Iran menyangka pesawat Ukraina itu sebagai misil yang ditembakkan oleh pasukan Amerika Serikat.
Pada bulan Juni, sejumlah perusahaan internasional mengubah rute pesawat mereka agar tidak melewati wilayah yang dikontrol Iran di kawasan Teluk, setelah regulator aviasi Amerika Serikat melarang pesawat maskapai AS melintasi daerah itu menyusul penembakan jatuh drone AS oleh Iran.*