Hidayatullah.com–Perdana Menteri Bahrain Sheikh Khalifa bin Salman Al Khalifa, salah satu perdana menteri terlama yang memimpin pemerintahan negara kepulauannya selama beberapa dekade dan selamat dari demonstrasi Arab Spring 2011, telah meninggal dunia pada Rabu di usia 84 tahun, kerajaan mengumumkan di Twitter. Sheikh Khalifa telah dirawat di Klinik Mayo di Amerika Serikat, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sheikh Khalifa lahir dalam dinasti Al Khalifa yang selama lebih dari dua abad telah memimpin Bahrain, sebuah pulau di Teluk Persia yang namanya dalam bahasa Arab berarti “dua laut”. Sebagai putra mantan penguasa Bahrain, Sheikh Salman bin Hamad Al Khalifa yang memerintah dari 1942 hingga 1961, dia belajar kepemimpinan dari pihak ayahnya karena pulau itu tetap menjadi protektorat Inggris.
Saudaranya, Sheikh Isa bin Salman Al Khalifa, mengambil alih kekuasaan pada tahun 1961 dan menjabat sebagai raja ketika Bahrain memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1971. Namun perlahan, pengaruh Sheikh Khalifa memudar saat dia menghadapi masalah kesehatan yang tidak dapat dijelaskan.
Sheikh Khalifa dirawat di rumah sakit pada November 2015 tetapi kemudian keluar. Dia juga melakukan perjalanan ke Asia Tenggara untuk perawatan medis.
Pada akhir November 2019, dia pergi ke Jerman untuk perawatan medis yang dirahasiakan, tinggal di sana selama berbulan-bulan. Sheikh Khalifa menikah dan memiliki tiga anak yang masih hidup, putranya Ali dan Salman serta putrinya Lulwa, Putra lainnya, Mohammed, telah meninggal sebelumnya.
Kekuasaan dan kekayaannya dapat dilihat di mana-mana di negara kecil lepas pantai Arab Saudi ini, rumah bagi Armada ke-5 Angkatan Laut AS. Potret resmi Sheikh Khalifa tergantung selama beberapa dekade di dinding bersama penguasa negara itu.
Menurut Reuters, upacara penguburan akan dilakukan setelah pemulangan jenazahnya dan pemakaman akan dibatasi pada sejumlah kerabat tertentu. Berkabung resmi telah diumumkan selama seminggu.*