Hidayatullah.com—Otoritas pengendalian penyakit di Amerika Serikat hari Kamis (19/11/2020) meminta agar warga tidak bepergian semasa Thanksgiving dan tidak berlibur dengan orang-orang selain anggota rumah mereka.
Imbauan itu dikeluarkan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) hanya sepekan sebelum Thanksgiving, waktu di mana diperkirakan infeksi akan melonjak, orang yang dirawat di rumah sakit meningkat dan kematian bertambah, lansir Associated Press.
Dr Erin Sauber-Schatz dari CDC mengatakan lebih dari 1 juta kasus infeksi bertambah pekan lalu, karena itu institusinya mengeluarkan peringatan tersebut.
“Cara teraman untuk merayakan Thanksgiving tahun ini adalah di rumah dengan orang-orang di rumah Anda sendiri,” katanya.
Apabila ada keluarga yang berencana mendatangkan familinya yang merantau seperti mahasiswa, tentara, untuk menikmati hidangan tradisi kalkun panggang, CDC mengimbau agar tuan rumah mengambil langkah pencegahan penularan Covid-19. Acara kumpul keluarga sebisa mungkin digelar di luar ruangan atau tempat terbuka, setiap orang bisa menjaga jarak setidaknya 6 kaki, mengenakan masker dan hanya satu orang yang menyajikan makanan.
Apakah imbauan itu akan dipatuhi oleh masyarakat Amerika, itu masalah lain. Peringatan sejenis yang dikeluarkan menjelang Memorial Day dan July Fourth nyaris tidak diindahkan. Akibatnya, ketika itu kasus infeksi coronavirus di negara maju itu melonjak tajam.
Saat ini lebih dari 11 juta orang di AS didiagnosis terinfeksi coroanvirus, sementara korban nyawa sudah melebihi 250.000. Para ilmuwan di CDC meyakini sekitar 40% orang yang terjangkit virus tetapi tidak menunjukkan gejala masih dapat menularkannya ke orang lain.
Mayo Clinic Health System, jaringan rumah sakit dan klinik di kawasan Midwest yang dikelola kelompok usaha kesehatan ternama dunia Mayo Clinic, mengatakan bahwa 905 stafnya diketahui terjangkit Covid-19 kurun dua pekan terakhir saja.
Dr Amy Williams, pimpinan eksekutif Mayo Clinic Practice, mengatakan banyak di antara mereka yang terinfeksi di lingkungan masyarakat dan bukan di tempat kerja.
“Itu menunjukkan betapa cepatnya penyebaran wabah ini di masyarakat kita dan betapa mudahnya untuk terjangkit Covid-19 di daerah Midwest ini,” imbuhnya.
Sementara itu di Kansas, sebuah rumah sakit di Topeka sebanyak 178 pegawai dan dokternya terjangkit coronavirus. Mereka diisolasi dan cuti bekerja setelah tertular dari seseorang yang mengidap Covid-19.
Di Kansas City, per Selasa di University of Kansas dan sejumlah klinik di dekatnya sebanyak 206 pekerja –termasuk dokter, perawat dan staf pendukung— diketahui tertular coronavirus. Sementara 260 orang lain tidak bekerja dan ditempatkan di karantina sambil menunggu hasil tes.*