Hidayatullah.com—Mantan presiden Prancis Valery Giscard d’Estaing, salah satu tokoh kunci integrasi Eropa di awal 1970-an, telah meninggal dunia pada usia 94 tahun setelah terpapar Covid-19.
Giscard, yang memimpin Prancis dari tahun 1974 sampai 1981, belum lama ini dirawat di kota Tours, di bagian barat Prancis. Dia wafat di rumah keluarganya yang terletak tidka jauh setelah mengalami komplikasi yang berkaitan dengan coronavirus, kata yayasan yang didirikannya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters Kamis (3/12/2020).
Giscard pernah dibawa ke rumah sakit pada bulan September akibat komplikasi pernapasan, dan dirawat lagi di rumah sakit pada pertengahan November.
Selama menjabat presiden, Giscard dikenal dengan upayanya memoderenisasi masyarakat Prancis, termasuk dengan memperbolehkan pasangan menikah bercerai dengan keinginan dari kedua pihak dan legalisasi aborsi. Dia juga dikenal sebagai salah satu arsitek integrasi Eropa.
Terpilih sebagai presiden di usia 48 tahun, dia memimpin pemerintahan setelah bertahun-tahun Prancis dipimpin oleh Charles de Gaulle. Agenda Giscard selama menjabat adalah liberalisasi ekonomi dan perilaku sosial, dan dia dipuji dengan proyek-proyek besar yang diusahakannya termasuk jaringan kereta berkecepatan tinggi TGV yang hingga sekarang menjadi kebanggaan Prancis.
Meskipun populer, dia gagal terpilih untuk periode kedua dari politisi Sosialis Francois Mitterrand, di masa perekonomian global memburuk .
Ketika memimpin Prancis, Giscard menjalin hubungan baik dengan mantan kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt dan bersama mereka meletakkan pondasi mata uang tunggal euro, mendirikan European Monetary System.*