Hidayatullah.com–Vaksinasi Covid-19 di Malaysia bersifat sukarela tidak diwajibkan, kata Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin.
Meskipun demikian rakyat diharapkan menunjukkan kemauan mereka untuk disuntik apabila vaksinnya sudah tersedia di negara itu.
“Sukarela, jadi bila (Anda) berkenan divaksinasi maka Anda harus mendaftar… Ada fitur pendaftaran di aplikasi ponsel MySejahtera, untuk menyatakan Anda bersedia divaksinasi,” kata Menteri Khairy, seperti dikutip MalayMail hari Selasa (5/1/2021).
Ketika ditanya kapan vaksin tersedia gratis bagi orang asing, Khairy mengatakan hal tersebut belum diputuskan.
“Kami akan mengundang Kementerian Luar Negeri, Kementerian SDM dan Kementerian Dalam Negeri untuk memutuskan apakah akan memberikan vaksin secara gratis kepada orang asing atau tidak,” katanya.
Lebih lanjut Khairy mengatakan belum bisa dipastikan berapa target orang asing di Malaysia yang akan divaksinasi, yang pasti vaksin akan diberikan kepada orang asing yang berdokumen maupun tidak berdokumen.
“Kami berusaha menarget sebanyak mungkin,” ujarnya.
“Prinsipnya sederhana saja: Kami perlu memvaksinasi mereka guna memastikan bahwa kita dan mereka selamat,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa semakin banyak orang asing yang divaksinasi maka negeri Malaysia akan semakin aman.
“Jika kita (hanya) memvaksinasi rakyat kita, tetapi tidak tiga juta orang asing di negeri ini, maka kita berisiko sebab belum mencapai ambang imunitas kerumunan,” paparnya.
Pada saat yang sama, Khairy juga menyuarakan kekhawatiran akan keengganan majikan untuk membiayai vaksinasi orang asing yang dipekerjakannya.
“Apabila kita meminta majikan untuk membayar, ini mungkin akan menjadi kendala bagi mereka. Kami sedang mempertimbangkan masalah ini dengan seksama.”
Khairy sebelumnya dikabarkan pernah mengatakan perincian tentang National Vaccination Plan, yang dijadwalkan akan dimulai bulan Februari, akan dirampungkan hari Kamis besok.*