Hidayatullah.com–Pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden untuk sementara menangguhkan penjualan jet F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA). Kabar ini dilaporkan reporter pertahanan Bloomberg Anthony Capaccio mengungkapkan dalam sebuah tweet Rabu (27/01/2021) malam.
Menurut jurnalis tersebut, penjualan amunisi ke Arab Saudi juga sedang ditinjau. UEA, salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah, telah lama menyatakan minatnya untuk memperoleh jet siluman itu dan dijanjikan oleh mantan pemerintahan Donald Trump kesempatan untuk membelinya dalam kesepakatan sampingan yang dibuat ketika mereka setuju untuk menormalisasi hubungan dengan ‘‘Israel’’.
Setelah normalisasi, ‘‘Israel’’ juga membuka kedutaan besarnya di negara Arab tersebut. Sumber yang mengetahui negosiasi mengatakan ide yang berhasil adalah agar pertahanan udara ‘‘Israel’’ dapat mendeteksi F-35 UEA dengan teknologi yang secara efektif mengalahkan kemampuan siluman jet tersebut.
Jet tempur F-35 yang dijual ke UEA juga dapat dibangun dengan cara yang memastikan pesawat yang sama milik pemerintah Zionis mengungguli pesawat lain yang dijual di wilayah tersebut, kata para ahli pertahanan. Washington sudah menuntut agar F-35 yang dijual ke pemerintah asing tidak dapat menyamai kinerja jet AS, kata seorang staf kongres dan sumber yang mengetahui penjualan sebelumnya.
Kecanggihan teknis F-35 terkait dengan sistem misi dan kekuatan pemrosesannya, dan “kekuatan komputasi itulah yang memungkinkan Anda untuk menjual jet berteknologi tinggi ke ‘‘Israel’’ daripada ke UEA”, kata Doug Birkey, direktur eksekutif Institut Mitchell untuk Studi Dirgantara di Washington.*