Hidayatullah.com—Penyakita yang belum berhasil diidentifikasi dilaporkan terjadi di bagian barat daya Tanzania, oleh media lokal di mana para penderitanya mengalami muntah darah.
Aparat kesehatan di distrik Chunya mengatakan bahwa pasien yang mengalami penyakit itu meninggal dunia dalam hitungan jam.
Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya telah mengirim satu tim ahli untuk menyelidiki laporan itu tetapi membantah adanya wabah.
Menteri Kesehatan Dorothy Gwajima telah mencopot kepala petugas kesehatan distrik setempat yang konfirmasinya tentang penyakit misterius itu dikutip oleh media, lapor koran Citizen, lansir BBC Senin (8/2/2021).
Kementerian mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui perihal gejala yang disebutkan dan telah menerima laporannya pertama kali pada tahun 2018.
Kementerian meminta agar masyarakat tetap tenang sementara pihaknya melakukan penyelidikan dan berjanji akan menyampaikan informasi lebih lanjut tentang penyakit tersebut.
Sejak awal pandemi coronavirus, pemerintah Tanzania senantiasa bersikap meremehkan wabah penyakit baru yang telah menjangkiti jutaan orang di seluruh dunia tersebut.
Presiden John Magufuli bahkan menyatakan negaranya bebas coronavirus dan Kementerian Kesehatan mengatakan tidak berencana untuk memesan vaksinnya.*