Hidayatullah.com—Norwegia hendaknya berhenti menggunakan vaksin coronavirus buatan AstraZeneca, kata otoritas kesehatan publik negara itu.
“Sekarang ada pengetahuan lebih signifikan tentang hubungan antara vaksin AstraZeneca dengan insiden langka dan serius rendahnya platelet, penyumbatan darah dan pendarahan dibandingkan ketika Norwegia memilih untuk memperpanjang penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca pada bulan Maret,” kata Geir Bukholm, direktur pengendalian infeksi di Institut Nasional Kesehatan Publik Norwegia seperti dilansir Euronews Kamis (15/4/2021).
“Berdasarkan pengetahuan ini, kami membuat rekomendasi agar vaksin AstraZeneca disingkirkan dari program vaksinasi penting di Norwegia.”
Pada 11 Maret, otoritas kesehatan Norwegia menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah beberapa orang penerima suntikan vaksin AstraZeneca dirawat di rumah sakit karena mengalami kombinasi penyumbatan darah dan rendahnya jumlah platelet, yang tiga di antaranya wafat.
Sejak itu beberapa negara lain melaporkan kasus serupa.
Beberapa waktu lalu World Health Organization dan European Medicines Agency mengatakan bahwa efek samping yang ditimbulkan vaksin coronavirus buatan AstraZeneca lebih kecil dibandingkan manfaat yang diperoleh, sehingga tidak seharusnya vaksin itu ditinggalkan.
Akan tetapi Bukholm mengatakan bahwa sekarang, dengan adanya pengetahuan yang lebih signifikan tentang hubungan antara vaksin AstraZeneca dengan insiden penyumbatan darah dan rendahnya platelet, Norwegia seharusnya menghentikan penggunaan vaksin tersebut.
Institut itu memperkirakan penarikan vaksin AstraZeneca kemungkinan akan menunda pelaksanaan vaksinasi secara umum sekitar dua pekan.
Bukholm mengatakan tidak mudah bagi lembaganya untuk membuat rekomendasi itu. Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya berkeyakinan bahwa langkah itu perlu diambil.
Mereka yang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca diperkirakan akan ditawarkan suntikan vaksin lain sebagai dosis kedua.
Institut itu mengatakan akan menyampaikan infory lebih terperinci tentang program vaksinasi itu dalam beberapa pekan ke depan.
Baru-baru ini Denmark sudah mengumumkan tidak lagi menggunakan vaksin coronavirus buatan AstraZeneca dalam program vaksinasinya.*