Hidayatullah.com—Sedikitnya tiga orang tewas ketika sebuah tanker BBM Iran diserang di lepas pantai Suriah hari Sabtu (24/4/2021).
“Sedikitnya tiga orang Suriah tewas, termasuk dua anak buah kapal,” kata Rami Abdel Rahman, kepala Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di London.
Tidak jelas siapa yang melakukan serangan. “Kami tidak tahu apakah ini merupakan serangan Israel,” kata Rami kepada AFP, seraya menambahkan bahwa kapal tanker milik Iran itu datang dari Iran dan sedang berada tidak jauh dari pelabuhan Banias saat serangan terjadi.
Tidak jelas pula apakah serangan itu menggunakan drone atau misil, kata Observatory.
Kantor berita resmi Suriah Sana, mengutip keterangan Kementerian Perminyakan, mengatakan bahwa api berkobar setelah terjadi serangan yang diyakini dilakukan oleh drone dari arah perairan Libanon. Api kemudian barhasil dipadamkan.
Laporan Wall Street Journal bulan lalu, yang mengutip keterangan para pejabat Amerika Serikat dan Timur Tengah, menyebutkan bahwa Israel menarget sedikitnya belasan kapal yang menuju Suriah dan kebanyakan membawa minyak dari Iran sejak akhir 2019.
Ratusan serangan udara Israel juga menggempur Suriah sejak awal perang saudara tahun 2011, yang kebanyakan menarget pasukan pemerintah Suriah, sekutu rezim Damaskus yang berasal dari Iran, serta kelompok teroris Syiah asal Libanon Hizbullah.
Menurut Abdel Rahman, serangan terhadap kapal tanker baru pertama kalinya terjadi, tetapi terminal minyak Banias (Baniyas) sudah berulangkali diserang. Penyulingan minyak Banias terletak di Provinsi Tartus yang dikuasai pasukan rezim Bashar Assad.
Awal tahun lalu, Damaskus mengatakan para penyelam memasang alat peledak di pipa penyulingan minyak Banias di lepas pantai, tetapi serangan itu tidak menghentikan operasinya.
Pada Februari 2020, empat lokasi pengeboran minyak dan gas di Provinsi Homs diserang drone bersenjata sehingga menimbulkan kebakaran dan kerusakan.
Serangan hari Sabtu itu terjadi setelah seorang perwira tewas dan tiga prajurit Suriah terluka dalam serangan hari Kamis yang dilakukan oleh Israel. Zionis Yahudi melakukan serangan itu setelah sebuah misil ditembakkan ke arah reaktor nuklir rahasia, Dimona.
Militer Israel mengatakan misil tersebut jenis ridal darat-ke-udara yang ditembakkan dari Suriah menuju gurun Negev, di mana reaktor nuklir Dimona berada.
Kurang dua pekan sebelumnya, Iran – yang merupakan sekutu setia rezim Bashar Assad – menuding Israel sebagai pihak di balik peristiwa ledakan di fasilitas nuklir Natanz.*