Hidayatullah.com–Para pengusaha di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat meluncurkan radio Palestina pertama yang ditujukan untuk kaum perempuan.
Radio Nisaa 96FM yang diresmikan awal pekan lalu itu dijalankan oleh pria dan wanita. Programnya beraneka macam, mulai dari musik, masalah sosial hingga tanya-jawab dengan para pakar.
“Siarannya akan memfokuskan pada isu-isu perempuan. Tapi, mereka juga mentargetkan pendengar laki-laki agar dapat mempengaruhi dan memberi manfaat bagi perempuan,” kata Maysoun Odeh Gangat, pendiri stasiun radio, kepada para wartawan di Ramallah saat jamuan makan siang di acara peresmiannya.
Menteri Urusan Wanita Rabiha Diab, yang juga menghadiri acara tersebut mengatakan, stasiun radio itu akan menyoroti masalah-masalah sosial penting.
“Ini kabar baik untuk masyarakat Palestina dan wanita Palestina di mana saja, bahwa akan ada stasiun radio yang peduli dengan wanita dan mendiskusikan perubahan-perubahan dalam pola budaya yang ada,” katanya.
Stasiun radio swasta itu mendapat dana dan merupakan salah satu proyek dari Smiling Children Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bermarkas di Swiss dan Inggris. Menurut informasi di situsnya, organisasi ini juga memiliki dua proyek di Israel, yang bekerja sama dengan organisasi-organisasi setempat.
Jika melihat tampilan dan informasi yang disajikan dalam laman situs radio tersebut, meskipun belum banyak, pengunjung akan segera mengenali ciri khas yang biasa ditawarkan oleh majalah gaya hidup wanita moderen. Ada musik, iklan salon kecantikan dan semangat liberalisme wanita. Tengok saja pilihan kata yang menjadi tag-nya; Your Rights, Changes, Music, Helping, Inspire, Entertaimnent, Success, Lifestyle, Self-Confident, Your Voice dan lainnya. Sayangnya streaming radio belum bisa didengarkan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Jadi apa tujuan radio swasta ini sebenarnya? Mencari celah pasar di kalangan wanita Palestina yang tertindas dengan topeng pemberdayaan wanita? Mungkin. [di/meo/hidayatullah.com]