Hidayatullah.com- Memiliki mushaf Al-Qur’an yang baru adalah harapan Ahmad Hairul, 14 tahun, santri Pondok Tahfidz Ummul Quro, di Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Mushaf yang selama ini ia pakai untuk tadarrus dan menghafal Al-Qur’an di pesantren, sudah sobek di beberapa bagian. Lembaran ayatnya bahkan ada yang sudah hilang.
Maklum, karena sudah lama dipakai. Apalagi mushaf ini menjadi teman belajar menghafal Al-Qur’an yang selalu dibawa kemana-mana setiap waktu.
Diakui Ahmad Hairul, bahwa tidak hanya dirinya saja. Beberapa santri yang lain juga membutuhkan mushaf.
Meski demikian, dengan mushaf yang sudah sobek sebagian lembarannya itu, santri tetap bisa menghafalkan Al-Qur’an. Seperti yang diakui Ahmad. Syukurnya, kini sudah ada mushaf baru.
“Alhamdulillah, mushaf yang saya pakai sebelumnya sudah membantu saya menghafalkan 10 Juz Al-Qur’an. InsyaAllah dengan adanya mushaf baru dari BMH ini, semakin menambah semangat saya untuk lebih giat menghafal Al-Qur’an,” ungkap Ahmad Hairul saat menerima mushaf dari BMH (Sabtu, 24/04/2021).
Kebutuhan mushaf untuk santri-santri yang tengah belajar dan menghafal Al-Qur’an saat ini memang menjadi salah satu program prioritas BMH di Sulawesi-Selatan, terang Kadir, Ketua BMH Perwakilan Sulawesi-Selatan.
“Ada 1.576 santri yang saat ini sedang belajar dan menghafal Al-Qur’an di 19 pesantren binaan BMH Sulsel yang ingin kita bantu penuhi kebutuhan mushafnya,” harap Kadir.
Olehnya itu, BMH di bulan Ramadhan 1442H/2021M ini menginisiasi program Sedekah Jariyah Mushaf Al-Qur’an. Lewat program ini, BMH ingin memfasilitasi muhsinin untuk ikut terlibat membantu memenuhi kebutuhan mushaf yang ada.
“Cukup dengan berdonasi Rp. 75.000,- kita sudah menghadiahkan 1 Mushaf Al-Qur’an untuk 1 orang calon penghafal Al-Qur’an,” pungkasnya.* Kiriman Syamsuddin