Hidayatullah.com–Israel dikabarkan akan segera melakukan serangan terhadap Iran pada tahun ini karena kekhawatiran negara Yahudi itu pada senjata nuklir negeri kaum mulah.
Perihal rencana serangan Israel itu pertama kali muncul setelah adalah siaran radio milik militer Israel yang menyiarkan pembicaraan Presiden George W Bush dengan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon guna membicarakan lawatan Sharon ke Gedung Putih, 14 April lalu.
Dalam pembicaraan itu, juga dikutip kemungkinan Israel melakukan serangan ke pangkalan nulir Iran yang dianggapnya cukup membahayakan keberadaan negara Israel.
Sebnagaimana dikutip radio militer Israel memetik salah seorang pejabat AS dan Yahudi mengatakan, percobaan menghalangi Iran membangunkan senjata nuklir sudah dibincarakan di berbagai kesempatan kedua negara tersebut.
“Pihak berkuasa AS sudah mengkaji seluas-luasnya kemungkinan Israel menyerang pangkalan nuklir Iran, mungkin tahun ini, ” begitu kutipnya.
Kekhawatiran Israel
7 Juli 2003 lalu, Iran telah sukses melakukan ‘tes akhir’ dari misil balistiknya Shahab-3, yang mampu menjangkau Israel dan pangkalan militer AS di Arab Saudi dan Turki. “Ujicoba itu merupakan tes terakhir sebelum diserahkan kepada angkatan bersenjata. Jarak misil tersebut sama seperti tes yang dilakukan Iran sebelumnya,” kata jurubicara kementerian Hamid Reza Asefi setahun lalu.
Shahab-3 memiliki daya jangkau kira-kira 1.300 km, yang berarti misil tersebut dapat menjangkau Israel dan pangkalan pasukan AS di Arab Saudi, Afghanistan, Pakistan dan Turki.
Surat kabar Haaretz pernah melaporkan, tes tersebut adalah yang paling berhasil dari tujuh atau delapan peluncuran selama lima hari.
Iran merupakan nergara kedua paling ditakuti Israel setelah Iraq. Jika keberhasilannya menggandeng Amerika Serikat (AS) ‘menggulung’ Iran seperti halnya Iraq tempo hari berhasil, bukan tidak mungkin, kelak Israel akan menjadi negeri haus darah paling menakutkan di dunia. (bh/hid/cha)