Hidayatullah.com — Pihak berwenang Thailand mengubah rumah perahu menjadi sebuah rumah sakit lapangan untuk menampung pasien Covid-19. Hal ini dilakukan menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Yala, Thailand selatan.
Direktur Than To Hospital Dr Mazlan Talib dikutip kantor berita BERNAMA, Malaysia mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di Yala mengakibatkan kekurangan tempat tidur di rumah sakit dan rumah sakit terdekat. Dia mengatakan Than To Hospital harus menyewa dua kapal wisata di Bendungan Bang Lang di Yala untuk menampung pasien Covid-19 yang telah pulih dan perlu menjalani observasi di rumah sakit.
“Rumah perahu bisa menampung 20 tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang harus menjalani observasi selama tujuh hari,” katanya.
Mazlan mengatakan fasilitas dasar dan petugas medis juga ditempatkan di rumah perahu untuk memantau kesehatan pasien Covid-19 lebih lanjut.
Thailand menghadapi gelombang baru Covid-19 pada April lalu ketika muncul klaster penularan di klub-klub kelas atas Bangkok, yang biasanya sering dikunjungi oleh para elit. Sejak itu, kasus infeksi mulai ditemukan di penjara dan pada pekerja migran di industri konstruksi.
Negara ini kembali memberlakukan pembatasan Covid-19. Kebijakan ini diambil setelah satu tahun terakhir Thailand relatif sukses menjaga tingkat infeksi Covid-19 tetap rendah.
Pembatasan akan mulai berlaku pada Senin (28/6/2021) kemarin hingga satu bulan kedepan. Sejumlah aturan seperti menutup lokasi konstruksi di Bangkok dan sekitarnya, melarang para pekerja untuk bepergian, melarang masyarakat makan di restoran, dan membatasi pertemuan hingga maksimal 20 orang.
Sementara itu, pemerintah Thailand juga akan mendirikan pos-pos pemeriksaan di provinsi paling selatan Thailand, seperti Narathiwat, Pattani, Yala dan Songkhla. Wisatawan harus membawa “letter of intent” untuk keluar masuk.
Yala merupakan salah satu dari empat provinsi Thailand yang mempunyai mayoritas penduduk yang beragama Islam. Lebih kurang 68,9% (dari jumlah penduduknya 415,537 jiwa) adalah Muslim. 66,1% penduduk Yala adalah bangsa Melayu dengan luas wilayah: 4.521,1 km².*