Hidayatullah.com—Korban tewas akibat banjir di kawasan Eropa barat jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 150 orang per hari Sabtu (17/7/2021) sementara petugas penyelamat bekerja keras membersihkan daerah terdampak dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Polisi mengatakan bahwa lebih dari 90 orang diketahui telah tewas di daerah Ahrweiler di Jerman barat, salah satu daerah yang paling parah dilanda bencana, dan dikhawatirkan ada lebih banyak korban. Pada hari Jumat, pihak berwenang menyebut angka kematian 63 di negara bagian Rheinland-Pfalz di mana Ahrweiler berada.
Sebanyak 43 orang lainnya dikonfirmasi tewas di negara bagian tetangga Nordrhein-Westfalen, wilayah di Jerman yang paling padat penduduknya.
Lembaga penyiaran Belgia RTBF melaporkan bahwa jumlah kematian di Belgia naik menjadi 27 pada hari Sabtu ini, lansir Associated Press.
Memasuki hari Sabtu air sudah mulai surut di banyak daerah terdampak, tetapi aparat khawatir kemungkinan akan ada lebih banyak mayat ditemukan di dalam mobil dan truk yang terseret air bah.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier Hari ini dijadwalkan melawat ke Erftstadt, barat daya Cologne, di mana upaya penyelamatan dilakukan pada hari Jumat ketika orang-orang terjebak di dalam tanah longsor dan rumah runtuh.
Para pejabat khawatir ada sebagian orang yang tidak berhasil melarikan diri, tetapi pada Sabtu pagi tidak ada korban yang dikonfirmasi.
Banyak daerah masih mengalami pemadaman listrik dan layanan telepon.
Selain Jerman dan Belgia yang terparah, bagian selatan Belanda juga dilanda banjir besar. Sedangkan hujan lebat di Swiss telah menyebabkan beberapa sungai dan danau meluap, sehingga memaksa petugas di kota Lucerne menutup beberapa jembatan pejalan kaki di sungai Reuss.*