Hidayatullah.com — Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz mengatakan kepada Majelis Umum PBB di New York bahwa Iran adalah tetangga dan “perdamaian adalah pilihan strategis” di Timur Tengah”. Raja Salman menyampaikan pidatonya melalui tautan video, dilansir oleh Middle East Monitor.
“Kami berharap pembicaraan awal kami dengan Iran akan mengarah pada hasil nyata untuk membangun kepercayaan dan membuka jalan bagi pencapaian aspirasi rakyat kami dalam hubungan kerja sama berdasarkan kepatuhan pada prinsip dan resolusi legitimasi internasional dan penghormatan terhadap kedaulatan,” kata Raja Salman.
Iran juga harus mengakhiri dukungannya untuk “kelompok teroris dan milisi sektarian”, tambahnya.
Apalagi, dia menegaskan, kawasan itu harus bebas dari senjata pemusnah massal. “Kami mendukung upaya internasional untuk mencegah Iran mengembangkan senjata semacam itu.” Dia tidak menyebutkan persenjataan nuklir “Israel”.
Menurut Saudi Press Agency, raja Saudi menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri Kerajaan sangat mementingkan konsolidasi keamanan dan stabilitas, mendukung dialog dan solusi damai. Kerajaan juga mengklaim siap menyediakan kondisi yang mendukung pembangunan dan mencapai aspirasi rakyat untuk masa depan yang lebih baik, di Tengah Timur dan di dunia pada umumnya.
Saudi Cabut Larangan Perjalanan 3 Negara, Indonesia Tidak Termasuk
“Perdamaian adalah pilihan strategis untuk Timur Tengah, melalui solusi yang adil dan abadi untuk masalah Palestina berdasarkan resolusi legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab, dengan cara yang menjamin hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka di perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”
Raja Salman mengklaim bahwa milisi Houthi mengambil keuntungan dari penderitaan rakyat Yaman dan kebutuhan mendesak mereka akan bantuan kemanusiaan. Milisi Houthi, katanya, menyerang warga sipil di Kerajaan “setiap hari”, sambil mengancam rute maritim internasional dan pasokan energi.
Raja mengingatkan Majelis Umum bahwa Arab Saudi adalah salah satu anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan telah berkomitmen pada tujuan dan prinsip Piagam pendiriannya. Piagam PBB bertujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, katanya, menyelesaikan perselisihan secara damai, menghormati kedaulatan dan kemerdekaan, dan mempromosikan non-intervensi dalam urusan internal negara lain.
Untuk menghadapi tantangan yang dihadapi masyarakat internasional, pungkas pemimpin Saudi, kerja sama multilateral perlu diperkuat.*