Hidayatullah.com—Gedung Putih membenarkan bahwa dua orang duta besar Suriah untuk Uni Emirat Arab dan Siprus sudah membelot.
“Kami mengkonfirmasi pembelotan duta besar Suriah untuk Uni Emirat Arab dan Siprus,” kata jurubicara Gedung Putih Jay Carney kepada para wartawan, lansir Xinhua (26/7/2012). Hal itu disampaikan Carney hari Rabu saat mengikuti perjalanan dengan pesawat kepresidenan AS menuju New Orleans, Louisiana.
Carney menyebut pembelotan terbaru pejabat Suriah itu menunjukkan bahwa lingkaran dalam Presiden Bashar Al Assad mulai pecah.
Sebelum ini, ada putra mantan menteri pertahanan yang sekaligus komandan Garda Republik Brigjen Manaf Tlass yang membelot. Disusul oleh duta besar Suriah untuk Iraq Nawaf Al Fares.
Mengutip jurubicara Dewan Nasional Suriah Yassin Al Naggar di Qatar, Associated Press hari Rabu lalu melaporkan bahwa duta besar Damaskus untuk Siprus Lamia Al Hariri sudah tiba di Doha.
Suami Al Hariri, Abdul Latif Dabbagh, merupakan duta besar Suriah untuk Uni Emirat Arab.
Anggota Dewan Nasional Suriah Shadi Al Kesh di Abu Dhabi mengatakan bahwa Dabbagh juga membelot. Dabbagh kehilangan jabatannya sebagai utusan Damaskus, setelah negara-negara Teluk mengusir para diplomat Suriah tetapi Dabbagh memilih untuk tetap tinggal di Uni Emirat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dihadapan wartawan Carney mengulangi seruan Gedung Putih agar Assad turun dari jabatannya, dengan mengatakan “semakin lama Assad memegang kekuasaan, situasi di Suriah akan semakin berbahaya.”
Beberapa hari belakangan, pasukan oposisi dan rezim Suriah terlibat baku tembak di ibukota Damaskus, dan kota terbesar kedua di Suriah Aleppo.*