Hidayatullah.com—Seorang pegiat demokrasi Myanmar yang juga orang kepercayaan Aung San Suu Kyi meninggal dunia hari Selasa (20/7/2021) karena Covid-19, kata pihak berwenang.
Nyan Win, seorang anggota senior veteran dan bekas jubir partai National League for Democracy (NLD) – yang dipimpin Suu Kyi – wafat pada usia 78 tahun. Dia ditangkap oleh militer saat kudeta 1 Feb dan dijebloskan ke penjara I sein di Yangon bersama sejumlah politisi NLD lain dengan tuduhan hasutan.
“U Nyan Win diketahui mengalami gejala Covid pada 11 Juli dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Yangon … untuk mendapatkan perawatan,” kata Zaw Min Tun, jubir Dewan Administrasi Negara – sebutan junta militer untuk dirinya sendiri. “Dia meninggal dunia pagi ini pukul 9 di rumah sakit,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Nyan Win memiliki penyakit penyerta darah tinggi dan diabetes.
Dikenal sebagai politisi veteran yang serius menggarap isu-isu HAM, Nyan Win merupakan satu-satunya orang yang diizinkan bertemu dengan Suu Kyi di masa pemerintahan junta sebelumnya, ketika wanita itu ditempatkan dalam tahanan rumah selama 15 tahun.
Dia menjadi corong suara Suu Kyi wanita itu, sehingga suara pegiat demokrasi Myanmar itu tetap dapat di dengar para pendukungnya dan khalayak internasional meskipun dia tidak diperbolehkan keluar rumah atau menemui siapapun.
“Kami sangat mengandalkannya. Jadi saya sedih kehilangan dirinya,” kata pengacara Khin Maung Zaw, salah satu anggota tim legal Suu Kyi, kepada AFP. “Namun, kami akan mengubah kesedihan kami ini menjadi kekuatan untuk maju.”
Jubir Zaw Min Tun mengatakan 375 orang di berbagai penjara di Myanmar dites positif Covid-19. Sekitar 200 dari mereka dirawat di rumah sakit, termasuk anggota senior NLD Han Thar Myint yang saat ini dirawat di ruangan intensif.*