Hidayatullah.com—Lee Jae-yong, vice chairman Samsung Electronics, hari Jumat (13/8/2021) keluar dari penjara setelah dia diberikan pembebasan bersyarat, sekitar 11 bulan sebelum masa hukumannya habis.
Pemimpin de facto Samsung Group itu melenggang keluar Pusat Detensi Seoul yang terletak di pinggiran selatan ibukota pada pukul 10 pagi. Dia merupakan satu dari 810 narapidana yang dilepaskan dari penjara pada hari Jumat sebagai bagian dari tradisi grasi tahunan di Korea Selatan dalam rangka Hari Pembebasan, yang jatuh pada hari Ahad lusa.
“Saya minta maaf karena sudah menyebabkan masalah ini kepada sesama warga,” kata Lee kepada para reporter saat keluar dari penjara seperti dikutip Korea Herald.
Kementerian Kehakiman mengatakan pembebasan bersyarat diberikan kepada Lee setelah mempertimbangkan situasi bisnis global saat ini.
Menteri Kehakiman Park Beom-kye mengatakan dia mendukung pembebasan Lee berdasarkan sentimen publik dan perilakunya di penjara. Lee sudah menjalani masa 18 bulan dari 30 bulan hukumannya di penjara, memenuhi persyaratan pembebasan bersyarat minimum yaitu 60 persen dari total masa hukuman.
Dia dijebloskan ke dalam sel pada Januari 2021 setelah Pengadilan Tinggi Seoul menjatuhkan hukuman 2 1/2 tahun penjara kepadanya, karena memberikan uang suap 8,68 miliar won ($ 7,43 juta) kepada Park Geun-hye saat menjabat presiden Korea Selatan. Saat vonis hukuman dibuat dia sudah menjalani masa tahanan hampir satu tahun di balik jeruji.
Meskipun sudah keluar penjara, Lee tak bisa serta-merta kembali berkiprah di Samsung Electronics, sebab terganjal peraturan. Undang-undang tentang Hukuman Berat Kejahatan Ekonomi Khusus melarang seorang terpidana korupsi lebih dari 500 juta won untuk dipekerjakan oleh entitas manapun yang berkaitan dengan kejahatan yang dilakukannya.
Lee kehilangan kursi dewan direksi di Samsung Electronics pada 2019 dan harus mengajukan pengecualian kepada Kementerian Kehakiman untuk mencabut pembatasan tersebut. Tetapi Kementerian Kehakiman telah mengatakan sebelum pembebasan Lee bahwa mereka tidak berencana untuk memberikan pengecualian itu kepadanya.*