Seorang pria Irag yang bertindak sebagai penterjemah rombongan relawan Mercy mati ditembak orang tak dikenal, Minggu malam, (12/4) .
Pemangku Perdana Menteri Seri Abdullah Ahmad Badawi memberitahukan pada pers tadi malam, bahwa pasukan tak dikenal dan diserang oleh beberapa orang pria bersenjata. Akibat peristiwa itu mengakibatkan Presiden Mercy Malaysia, Dr. Jemilah Mahmood, dan seorang anggota Mercy lainnya, Dr Baba Deani, mengalami luka. Keduanya mengalami luka tidak serius dan kini sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Baghdad.
Yang juga tak kalah menyedihkan, tiga orang wartawan asal Mayalsia yang tergabung dalam Jaringan Bersama Media Malaysia (JMTM) diculik oleh orang tak dikenal. Ketiga wartawan itu adalah jurufoto koran The New Straits Times, Haji Anuar Hashim, jurukamera RTM, Omar Salleh, dan wartawan koran The Sun, Terence Fernandez, kata Abdullah pada konfrensi pers di seusai meresmikan acara Umno.
Menurutnya kejadian bermula ketika relawan Mercy yang diketuai oleh Dr. Jemilah sedang dalam perjalanan dan mengendarai sebuah kenderaan dari Hotel Sheraton Baghdad, tempat mereka menginap, menuju ke sebuah rumah sakit untuk melakukan bantuan kemanusiaan pada korban perang.
Tiga orang wartawan Malaysia adalah diantara rombongan yang ikut membuntuti rombongan Mercy dengan mengendarai mobil van. Saat rombongan relawan Mercy diserang, beberapa orang juga menculik kumpulan wartawan Malaysia itu.
Hingga hari ini belum ada informasi tentang gerombolan penculik yang belum diketahui identitasnya tersebut. Abdullah mengatakan pemerintah Malaysia sedang mengatur segala bantuan untuk keperluan membebaskan para wartawan asal Malaysia tersebut.
Seperti diberitakan di media ini beberapa waktu yang lalu, pemerintah Malaysia tengah mengirimkan 30 rombongan wartawan dari berbagai media di negeri Jiran tersebut karena menganggap berbagai infomasi seputar agresi di Iraq sangat bias Amerika Serikat. Karena itu, pemerintah Malaysia mengirimkan sendiri para wartawan mereka untuk mencari fakta yang terjadi di Iraq. (Bernama)