Hidayatullah.com–Beberapa jam setelah memasuki Kabul, perwakilan Taliban menemui para pemimpin komunitas Sikh dan Hindu, etnis minoritas di Kabul. Taliban meminta mereka untuk tidak takut atau meninggalkan negara itu.
Sebagai gantinya, Taliban telah membagikan nomor ponsel mereka dan meminta untuk dihubungi jika mereka menghadapi kesulitan atau ancaman. Mungkin terdengar tidak percaya karena minoritas mengharapkan pembalasan Taliban dan pembalikan kebebasan yang pernah mereka nikmati.
Namun untuk saat ini, mereka berpandangan bahwa mereka dapat bernapas dengan lega. Taliban telah meminta mereka untuk mengibarkan bendera putih untuk menghindari kesalahpahaman.
“Minggu malam, Taliban telah memasuki Kabul dan pada Senin pagi, beberapa perwakilan mereka pergi ke Gurdwara Karte Parwan dan bertemu dengan perwakilan Sikh dan Hindu, mereka (Taliban) meminta mereka untuk tidak takut atau meninggalkan negara itu, mereka juga membagikan nomor kontak mereka dan meminta untuk dihubungi jika ada masalah,” kata seorang Sikh Charan Singh Afghanistan, yang saat ini tinggal di Moskow, saat berbicara dengan Time Of India hari Senin.
“A meeting was held with Taliban representatives. They have assured safety of Sikh & Hindu community. They said we need not fear and we can live here peacefully,” said Gurnam Singh, president, Karte Parwan Gurdwara, speaking to @IndianExpress from Kabul @IndianExpress @iepunjab pic.twitter.com/cufM80rkPX
— Divya Goyal (@divya5521) August 16, 2021
Ketika ibu kota jatuh ke tangan Taliban, mayoritas umat Hindu dan Sikh yang tidak dapat melarikan diri atau tidak ingin meninggalkan negara mereka. Hal ini karena berbagai alasan, kebanyakan mereka memilih mengurung diri di rumah atau berlindung di Gurdwara Karte Parwan, salah satu dari enam Gurdwara di Kabul.
“Selama hampir enam tahun – dari 1996 hingga 2001 – kami hidup di bawah rezim mereka dan kami tidak takut pada Taliban saat itu, kami tidak takut pada mereka bahkan sekarang, kami hanya takut perang dan penjarahan yang menjadi perhatian utama kami, “ kata seorang Sikh adal Afghanistan yang tidak mau disebutkan namanya. “Untuk saat ini, ada napas lega setelah mereka memberikan jaminan keselamatan kami dan juga membagikan nomor kontak mereka,” tambahnya.
Dia mengatakan Taliban telah meminta mereka untuk mengibarkan bendera putih mereka di luar Gurdwara. Hal ini sebagai tanda bagi orang lain, bahwa mereka berada di bawah perlindungan Taliban.
Seorang pengusaha yang telah mengimpor barang dari berbagai negara termasuk India terpaksa harus berbohong dengan pihak bea cukai Afghanistan untuk mendapatkan izin. “Taliban telah meyakinkan kami akan perlindungan tetapi ada elemen jahat berkeliaran dengan kedok Taliban yang bisa menjarah gudang dan mengambil barang-barang, tindakan ini paling menakutkan kami sekarang,” katanya.
Dia menginformasikan bahwa lima dari enam gurdwara dan dua kuil Hindu di Kabul ditutup. Gurdwara adalah tempat ibadah pemeluk Sikh.
Mengutip percakapannya dengan salah satu kerabatnya di Kandhar, kota yang telah jatuh ke tangan Taliban, melalui telepon dia berkata, “Di Kandhar hanya segelintir orang Sikh dan Hindu yang tinggal, Taliban juga telah meyakinkan mereka akan keselamatan mereka, kami berharap mereka menjaga janjinya.”
Sementara itu, Presiden Komite Manajemen Gurdwara Sikh Delhi Manjinder Singh Sirsa mengatakan, “Saya terus berhubungan dengan presiden, Komite Gurdwara Kabul dan telah mengatakan kepada saya bahwa lebih dari 320 orang minoritas (termasuk 50 Hindu dan lebih dari 270 Sikh) telah mengungsi di Karte Parwan Gurdwara di Kabul setelah perkembangan terakhir.”
Sirsa menegaskan bahwa para pemimpin Taliban telah menemui perwakilan Sikh dan Hindu. Taliban bahkan telah meyakinkan akan keselamatan mereka. “Kami berharap bahwa umat Hindu dan Sikh akan dapat menjalani kehidupan yang aman dan tenteram meskipun ada perubahan politik dan militer terjadi di Afghanistan,” kata presiden DSGMC.*
Baca juga