Hidayatullah.com– Pedagang kecil di ibu kota Afghanistan, Kabul, kembali berbisnis pada hari Selasa, sehari setelah Taliban menguasai kota itu. Jaringan stasiun berita CCTV melaporkan, sebagian besar toko yang berada di pasar tersebut sudah mulai beroperasi masing-masing.
Beberapa pemilik sebelumnya telah menyatakan keprihatinan bahwa akan ada pertumpahan darah besar-besaran setelah pengambilalihan pemerintahan oleh Taliban. Namun, kemarahan itu menghilang ketika situasi dilaporkan stabil.
“Saat ini, kami tidak menghadapi masalah keamanan dan membuka kembali bisnis secara bertahap dan situasinya menjadi lebih stabil, “ kata Hameed, salah satu penduduk setempat dikutip Reuters. “Saya berharap Taliban dapat melakukan yang terbaik untuk meyakinkan orang-orang,” tambahnya.
Survei juga menemukan bahwa Kabul tetap tenang saat Taliban berpatroli di sekitar kota. “Saya berharap kepemimpinan masa depan dapat meletakkan senjata dan mencapai perdamaian dan stabilitas sehingga rakyat Afghanistan dapat hidup dalam damai,” kata Nasir Ahmad, seorang warga Kabul.
Sementara itu, warga di Kabul harus melewati beberapa penghalang jalan, termasuk di zona hijau. Menurut komandan yang memantau penghalang jalan, tindakan itu untuk mencegah insiden perampokan dan melindungi kedutaan dan properti.
Sejauh ini, Taliban telah menjanjikan era baru perdamaian dan ketenangan, dengan mengumumkan akan mengampuni mereka yang memerangi mereka dan memberikan hak penuh kepada perempuan berdasarkan hukum Islam. Namun, banyak warga Afghanistan masih skeptis dengan janji tersebut.
Taliban kembali berkuasa akhir pekan lalu setelah berhasil menaklukkan sebagian besar negara itu dalam hitungan hari, kurang dari tiga minggu sebelum Amerika Serikat (AS) berencana menarik pasukannya sepenuhnya.*