Hidayatullah.com —Nilai tukar Lira Turki terhadap dolar semakin menguat. Hal ini menyusul pidato Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menjelaskan langkah-langkah ekonomi baru Turki, sekitar 1 miliar dolar AS telah ditukarkan ke lira Turki ungkap ketua dewan direksi Asosiasi Bank Turki (TTB) Alpaslan Çakar dalam pernyataan pada Senin.
Melansir Anadolu pada Selasa (21/12/2021), nilai tukar Lira/Dolar turun menjadi 11,2248 pada 9,30 waktu setempat (0630GMT) atau naik hampir 40% terhadap dolar sejak Senin malam. Sebelumnya pada hari yang sama, Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak akan lagi bergantung pada impor.
Ia juga berjanji bahwa tidak ada warga negara Turki yang harus mengubah tabungan mereka dari lira Turki ke mata uang asing. “Mereka mengatakan kita sedang menurunkan suku bunga. Jangan berharap apapun lagi dari saya. Sebagai seorang muslim, saya akan terus melakukan apapun yang diminta dari saya oleh Nas (Hukum Islam/Syariah). Saya akan terus melakukan itu. Itulah Hukum (Islam),” kata Erdogan.
Erdogan juga mengatakan bahwa pemerintah Turki sedang menghadirkan alternatif keuangan baru untuk tabungan warga untuk menenangkan kekhawatiran mereka atas nilai tukar mata uang asing, yang telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir. “Bagi perusahaan pengekspor yang kesulitan menyajikan harga karena fluktuasi kurs valuta asing, akan diberikan kurs berjangka melalui Bank Sentral,” jelasnya.
Dia juga mengatakan penghentian (pengurangan) pembayaran dividen perusahaan juga akan diturunkan menjadi 10%. Tarif subsidi negara pada sistem pensiun pribadi akan dinaikkan secara signifikan dari 5% menjadi 30% untuk meningkatkan daya tariknya, ia menggarisbawahi.
“Dengan suku bunga yang lebih rendah, kita akan melihat inflasi turun dalam beberapa bulan,” tambahnya.
Menteri Keuangan dan Keuangan Nurettin Nebati kemudian memuji pengumuman Erdogan, menggarisbawahi kekuatan model ekonomi baru Turki. “Dengan manifesto ekonomi yang dideklarasikan oleh Presiden Erdogan, ekonomi Turki akan menjadi pihak yang menang melalui investasi, produksi, lapangan kerja, dan ekspor,” katanya.
Baru-baru ini, Erdogan juga mengatakan bahwa dia menurunkan inflasi Turki menjadi 4% sebelumnya dan berjanji untuk melakukannya lagi, ketika negara itu bergulat dengan inflasi 21% dan melonjaknya harga di tengah jatuhnya lira terhadap dolar.*