Hidayatullah.com–Blok kanan-tengah Italia akan mendukung bekas perdana menteri Silvio Berlusconi untuk menjadi presiden Republik Italia selanjutnya, kata ketua partai kanan La Lega (Lega Nord) Matteo Salvini hari Kamis (13/1/2022).
Dilansir Reuters, parlemen Italia akan menggelar rapat pada 24 Januari untuk memulai pemungutan suara kepala negara yang baru guna menggantikan Sergio Mattarella. Para pemimpin kanan-tengah diperkirakan akan membahas situasi tersebut pada pertemuan hari Jumat besok.
“Kanan tengah tegas dan bulat dalam mendukung Berlusconi, kami tidak akan menerima veto dari golongan kiri,” kata Salvini dalam sebuah pernyataan, merujuk partai-partai kiri-tengah yang mengecam ambisi Berlusconi menjadi presiden Italia.
Pemilihan presiden mendominasi perdebatan politik di Italia dan kemungkinan akan berdampak besar pada masa depan negara itu.
Perdana Menteri Mario Draghi adalah salah satu kandidat unggulan untuk jabatan itu. Namun, apabila dia memilih untuk menjadi kepala negara dan menempati Istana Quirinale maka partainya harus mencari penggantinya sebagai perdana menteri atau mengajukan pemilu lebih awal satu tahun dari jadwal.
Dalam konferensi pers hari Rabu, Salvini menegaskan bahwa partainya siap bertahan dalam pemerintahan meskipun apabila Draghi pergi, tetapi dia juga menekankan bahwa pihaknya lebih suka apabila bekas kepala European Central Bank tetap menjabat sebagai kepala pemerintahan.
Partainya Berlusconi Forza Italia sudah mengumumkan akan hengkang dari koalisi pemerintah apabila Draghi pindah ke Quirinale.
Presiden Italia dipilih melalui pemungutan suara yang diambil dari lebih 1.000 anggota parlemen dan perwakilan daerah. Pemilihan dilakukan secara rahasia, sehingga sulit bagi ketua-ketua partai untuk memastikan bahwa setiap anggotanya mengikuti instruksi memilih calon yang didukung partai.
Berlusconi harus bekerja keras dan meraih simpati para anggota legislatif jika mimpinya menjadi presiden Italia terwujud. Pasalnya, meskipun apabila semua anggota legislatif dari blok kanan-tengah memilihnya, Berlusconi masih harus mendapatkan sedikitnya 50 suara lagi – dari 113 anggota legislatif yang tidak berafiliasi dengannya – guna memastikan kursi presiden jatuh ke tangannya.
Riccardo Molinari, pemimpin faksi La Lega di majelis rendah, mengatakan kepada salah satu stasiun radio lokal bahwa partainya ingin agar Berlusconi terpilih. Namun, partainya perlu mencari kandidat yang juga menarik dukungan dari politisi kiri.
Masalah, Berlusconi sampai saat ini masih terlilit banyak masalah hukum, termasuk salah satunya adalah kasus pesta seks yang menghadirkan pelacur dan anak perempuan di bawah umur yang dikenal dengan skandal “Bunga Bunga”.*