Hidayatullah.com—Pantai Gading dan Ghana, dua negara pengekspor biji coklat terbesar di dunia, sepakat untuk menjual komoditi lezat itu dengan tambahan harga $400 perton. Tujuan dari keputusan itu adalah menaikkan taraf hidup para petani kakao yang kebanyakan miskin.
Pantai Gading dan Ghana memproduksi dua pertiga biji coklat dunia, tetapi karena harganya lekas menguap mengakibatkan para petani, yang kebanyakan petani skala kecil, harus kerap menerima harga jual yang rendah.
Kesepakatan penambahan harga jual itu akan mulai diberlakukan tahun depan, lapor BBC Senin (16/9/2019).
Pabrikan coklat asal Prancis Cemoi mengkonfirmasi akan membeli biji kakao dari Pantai Gading dan membayar tambahan $400 perton. Pemain kakap lainnya dalam industri itu, seperti Sucden, Barry Callebaut, Cargill dan Olam dikabarkan juga membuat kesepakatan serupa.
Para pedagang kakao memperingatkan skema itu bisa menjadi bumerang apabila hal itu justru akan mendorong surplus produksi biji coklat, yang akan menjatuhkan harga komoditi itu sendiri.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kesepatan penambahan harga jual itu merupakan upaya mutakhir dari serangkaian usaha memerangi kemiskinan di kalangan petani kakao.*