Hidayatullah.com — Puluhan warga Istanbul Turki menggelar aksi demonstrasi yang mengecam pelarangan jilbab di negara bagian Karnataka, India.
Diorganisir oleh Free Thought and Educational Rights Society (Ozgurder) dan Association for Human Rights and Solidarity for the Oppressed (Mazlumder), aksi itu digelar pada Sabtu di depan Konsulat Jenderal India setelah siswa Muslim tidak diperbolehkan masuk kelas oleh beberapa universitas India karena menggenakan jilbab.
Pre-university college students in Karnataka's Davangere go back after being denied entry into the campus for refusing to remove burqas. Pre-university and degree colleges reopened today after being shut for a week amid the hijab-saffron shawl row. #HijabBan #karnatakahijab pic.twitter.com/kE3HBML1Rq
— Priyanka Rudrappa (@PriyankaRudrapa) February 16, 2022
Berpidato dalam aksi itu, ketua Ozgurder Ridvan Kaya mengatakan larangan itu adalah puncak dari kecenderungan anti-Muslim dan nasionalisme India, yang berani dalam beberapa tahun terakhir.
Dia juga menggarisbawahi bahwa “penindasan” terhadap 200 juta Muslim India harus diakhiri, lansir TRT World pada Ahad (20/02/2022).
‘Tidak dapat diterima’
Aktivis HAM dan pakar hukum Gulden Sonmez, pada bagiannya, menekankan bahwa larangan itu “tidak dapat diterima”.
“Kami tidak menyetujui larangan pakaian anggota agama apapun,” katanya.
Protes dimulai di India ketika siswa perempuan Muslim dilarang menghadiri kelas mereka di sebuah perguruan tinggi negeri di distrik Udupi di provinsi Karnataka barat daya karena mereka mengenakan jilbab.*