Hidayatullah.com–PM Malaysia Mahathir Muhammad melancarkan kecaman sangat tajam terhadap ras Eropa (Anglo Saxon), Kamis (19/6)kemarin. Orang nomor satu di negeri jiran Malaysia ini menuduh mereka penghasut perang, melakukan serangan membabibuta terhadap negara-negara Muslim, rakus dan melakukan pelecehan seks.
“Orang-orang Eropa, yang termasuk mereka yang bermigrasi dan mendirikan negara-negara baru di Amerika, Australia dan Selandia Baru ingin menguasai dunia kembali,” katanya.
Dengan memperkirakan dia akan dikecam sebagai ‘rasis,’ pemimpin kawakan Asia itu mengatakan dia “tidak anti Eropa. Saya memiliki banyak kawan dan tahu siapa orang-orang Eropa.”
“Mereka sangat pintar, berani dan memiliki keinginan tahu yang tidak pernah puas,” katanya. Tetapi “sayang mereka juga sangat rakus dan ingin merebut wilayah dengan kekerasan dan hak-hak orang lain.
Mengacu pada perang di Irak baru-baru ini dia mengatakan ‘mereka menunjukkan bahwa mereka siap membuat dugaan-dugaan tidak benar untuk melancarkan perang membunuh anak-anak, orang tua, orang sakit.’
Orang-orang Eropa “mulai menyerbu dan menguasai negara-negara tertentu, seolah-olah untuk keamanan mereka tetapi kenyataannya adalah untuk menguras kekayaan di negara-negara ini,” katanya.
Mahathir, 77 tahun, mengemukakan hal itu pada kongres tahunan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) untuk terakhir kali sebelum melepaskan jabatannya Oktober mendatang setelah 22 tahun berkuasa.
Pemimpin pemerintah Muslim yang moderat itu, Mahathir mengatakan serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS adalah “satu alasan bagi orang-orang Eropa Anglo Saxon untuk kembali pada cara-cara kekerasan lama mereka”.
“Strategi mereka untuk memerangi terorisme adalah melalui menyerang negara-negara Muslim dan masyarakat Muslim, apakah mereka bersalah atau tidak.”
Tepat setahun lalu Mahathir diundang ke Gedung Putih di mana dia mendapat ucapan terimakasih langsung dari Presiden AS. George Bush atas dukungannya dalam perang melawan terorisme, tetapi penentangan kerasnya terhadap perang di Irak telah membuat hubungan kedua negara terganggu.
Mahathir menyatakan bahwa serangan-serangan teror terhadap AS dapat dilacak paling tidak sebagian akibat dukungannya kepada Israel yang menyerang rakyat Palestina.
“Orang-orang Eropa membenci kaum Yahudi bahkan sebelum mereka merangkul umat Kristen,” katanya, tetapi setelah Perang Dunia II” untuk memaksa kaum Yahudi keluar dari Eropa mereka merebut wilayah Palestina untuk mendirikan negara Israel”.
Mahathir mengatakan orang-orang Eropa juga ingin memberlakukan nilai-nilai budaya mereka di dunia, termasuk “kebebasan tak terbatas untuk individu” dan “praktek seks bebas termasuk sodomi sebagai satu hak.”
“Perkawinan antara pria dan pria, antara wanita dan wanita dan diakui secara resmi oleh mereka. Apa yang kita sebut zinah tidak diperhatikan secara serius oleh mereka.”
Dia mengatakan slogan baru orang-orang Eropa adalah “penggantian rejim” dan memperingatkan kepada lebih dari 2.000 delegasi yang menghadiri pertemuan itu: “Jangan mengira kita tidak akan jadi sasaran.” (afp/ap/wpd/cha)