Hidayatullah.com–Kota Edmonton di Kanada tidak lama lagi akan menghadapi masalah besar apabila babi liar dibiarkan berkembang biak dan merajalela.
Babi liar terpantau sudah menyebar di kawasan padang rumput Alberta dan apabila tidak dikendalikan, mereka akan segera memenuhi daerah lembah sungai Edmonton.
Menurut Ryan Brook, seorang profesor di University of Saskatchewan yang mempelajari babi, hewan itu merupakan “gerbong kereta bencana ekologis” dan akan menimbulkan malapetaka apabila kawanannya berhasil menguasai lembah sungai, di mana banyak terdapat sumber air dan hutan.
“Mereka akan mengobrak-abrik lantai hutan, lahan rumput asli akan hancur, demikian pula rawa-rawa dan sistem perairan. Mereka memakan apa saja yang mereka bisa, dan sudah pasti akan memangsa hewan peliharaan,” kata Brook kepada Edmonton Journal seperti dilansir The Guardian Senin (7/3/2022).
“Babi liar adalah mamalia liar invasif terburuk di planet ini – saya rasa tidak ada perdebatan tentang itu.”
Sebagai mahluk omnivora, babi akan memakan apa saja, termasuk tupai, burung, telur, hewan yang ditabrak kendaraan, rusa hidup, dan hewan peliharaan. Dengan berat hingga 100kg, babi mempertahankan diri musim dingin yang menggigit dengan membangun “gubuk babi”, atau liang yang mereka bangun dari tumpukan tanaman rerumputan.
“Mereka berkubang di lahan basah dan membuat lubang untuk dijadikan sarangnya … Mereka mencemari air dengan lumpur dan patogen, mereka menghancurkan tanaman, mereka adalah bahaya bagi keamanan publik dan mereka dapat menularkan penyakit ke manusia, hewan peliharaan, hewan ternak serta satwa liar,” papar Brook.
Babi dapat sangat membahayakan kehidupan satwa liar asli. Selain bersaing dengan spesies asli seperti rusa dan kalkun liar, babi sering kali mengalahkan coyote dalam perkelahian maut.
Babi juga dapat membawa 89 penyakit termasuk demam babi Afrika. Penyakit lain seperti penyakit kaki dan mulut, diperkirakan oleh Alberta Invasive Species Council akan menimbulkan kerugian lebih dari $51 miliar pada ekspor nasional apabila menjadi wabah.
Selain itu, babi liar dikaitkan dengan penurunan populasi 22 spesies tumbuhan dan empat spesies amfibi.
Bulan Mei 2021, Alberta Invasive Species Council meluncurkan kampanye Squeal on Pigs guna mengendalikan populasi babi liar. Kampanye tersebut mendesak warga untuk melaporkan penampakan babi liar kepada pihak berwenang agar petugas “dapat membuat rencana untuk menghilangkan seluruh sounder [satu kawanan babi hutan] sekaligus”.
Kampanye ini dilakukan setelah para peneliti menemukan bahwa berburu babi liar secara individu (beberapa ekor saja dalam satu waktu) hanya akan memperburuk masalah, karena memberi kesempatan kepada babi lainnya untuk mengubah kebiasaan mereka.
Meskipun memiliki kampanye tersebut, pemerintah daerah Edmonton tidak memiliki rencana penanggulangan apabila populasi babi liar sudah mendekati perkotaan, menurut jubir kota itu Chrystal Coleman.
Menurut Mike Bodenchuk, ahli biologi di US Department of Agriculture, babi mampu beradaptasi dengan lingkungan perkotaan. Mereka ditemukan tidur di bawah naungan mobil, meruntuhkan batu nisan di pemakaman di kota dan memakan pakan hewan-hewan peliharaan.
Babi juga mengais-ngais sampah sehingga mengekspos sampah dan pada gilirannya menarik kedatangan kawanan burung, sehingga menciptakan masalah baru bagi bandara dan pelabuhan di sekitarnya, papar Bodenchuk kepada Edmonton Journal.
“Anda tidak dapat menyelesaikan masalah ini dengan memanggang babi-babi itu,” imbuhnya.
“Anda tidak bisa sekedar coba-coba dalam pemberantasan babi liar. Anda harus melakukannya dengan penuh semangat dan berusaha keras dan mengenyahkannya, tetapi Anda membutuhkan strategi,” kata Brook memberikan peringatan.*