Hidayatullah.com—Seorang guru Islam yang dihormati ditembak mati oleh sekelompok penyerang saat pulang dari sebuah masjid di Thailand selatan pada hari Ahad. Polisi Pattani mengidentifikasi guru agama Islam tersebut sebagai Abdul Mutole Awae dari Sekolah Yayasan Al Islamiyah Wittaya, di Thailand Selatan.
Penyelidikan polisi menemukan bahwa setelah menghadiri shalat malam di masjid di desa Kubae Kiyae di Tamban Dato, distrik Nong Chik, Pattani dia kembali ke rumahnya di desanya, kutip CTN.
Menurut saksi, saat dalam perjalanan pulang, Mutole berhenti untuk mengobrol dan minum teh dengan seorang anggota tim keamanan desa. Dia lalu pergi sebelum tengah malam.
Ketika dia mendekati rumahnya, sekelompok penyerang melepaskan tembakan, memukulnya beberapa kali di dada dan perutnya. Akibat luka parah pria berusia 52 tahun itu dilarikan ke Rumah Sakit Mae Lan di mana dia dinyatakan meninggal.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk menentukan motiv pembunuhan itu. Kapolsek Nong Chik, Pol Kol Komkrit Srisong mengatakan, polisi menemukan sedikitnya 10 selongsong peluru di lokasi kejadian yang terletak tidak jauh dari rumah korban.
“Korban yang mengalami luka di dada dan perut sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dipastikan meninggal di rumah sakit,” ujarnya saat dihubungi.
Komkrit mengatakan polisi mempercepat penyelidikan motif insiden dan melacak tersangka.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mutole mengajar anak-anak pelajaran Islam di desa sebelum memutuskan berangkan ke Sudan untuk belajar agama. Sepulang dari Sudan, nya, ia diangkat menjadi Ustaz di Yayasan Wittaya Sekolah Al Islamiyah, kutip CTN News.
Menurut lembaga pemantau Deepsouthwatch (DSW), sejak awal Januari 2004 hingga November 2021, sebanyak 7.305 jiwa meninggal dunia dan 13.563 orang mengalami luka-luka akibat kekerasan yang berlangsung di Thailand Selatan.*