Hidayatullah.com — Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) memprediksi Indonesia akan mendapatkan kuota haji sebesar 70 ribu jemaah tahun ini. Hal itu setelah pemrintah Arab Saudi secara resmi mengatakan ibadah haji tahun 2022 dibuka secara resmi.
Kabid Umrah AMPHURI Zaki Zakaria Ansyari mengungkapkan angka itu didapatkan berdasarkan kuota haji Indonesia selama ini sekitar 10 persen dari kuota haji di luar negara Saudi. Diketahui, Arab Saudi telah mengumumkan kuota haji 2022 sebanyak satu juta jamaah dari dalam maupun luar Saudi.
“Indonesia biasanya mendapatkan kuota 10 persen dari kuota internasional. Jika porsi haji tahun ini 30 persen domestik dan 70 persen internasional, Indonesia insyaallah dapat 70 ribu,” kata Zaky dalam keterangan resminya dikutip Senin (11/4/2022).
Meski demikian, Zaky memastikan angka itu sebatas prediksi. Sebab, pihak Saudi sampai saat ini belum mengumumkan secara resmi kuota haji yang didapatkan Indonesia.
Zaky lantas menyampaikan pelbagai syarat bagi perjalanan haji tahun ini yang ditetapkan Saudi. Syarat tersebut di antaranya jemaah haji 2022 harus berusia di bawah 65 tahun. Dengan demikian, jemaah dengan usia 65 tahun ke atas diminta bersabar terlebih dulu tak melaksanakan haji tahun ini.
Syarat berikutnya jemaah harus sudah divaksin covid-19 dosis lengkap. Lalu, menunjukkan hasil swab PCR negatif maksimal 72 jam sebelum keberangkatan.
“Selama di Saudi, jamaah haji harus mematuhi protokol kesehatan,” ujar dia.
Sebelumnya, Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan haji setelah dua tahun terhenti karena pandemi covid-19. Saudi menyiapkan kuota 1 juta jemaah haji dari dalam dan luar negeri.
Indonesia merupakan negara dengan kuota haji terbesar di dunia. Tahun 2020 lalu, misalnya, kuota haji untuk Indonesia mencapai 231 ribu.
Arab Saudi tiap tahun memiliki kewenangan untuk mengatur kuota jemaah haji dari tiap negara. Alokasi kuota sebagian besar ditentukan oleh jumlah umat Muslim yang ada di masing-masing negara.*