Hidayatullah.com — Para wali murid Muslim murka setelah mengetahui menu makan siang anak-anak mereka tidak halal. Siswa Muslim sekolah Ryders Green Primary di West Bromwich, Inggris mendapat sajian sosis babi untuk makan siang mereka.
Para orang tua kemudian melakukan aksi demonstrasi di luar gerbang sekolah, mendesak sekolah mengklarifikasi bagaimana hal itu bisa terjadi di sekolah yang sebagian besar muridnya Muslim.
Pihak sekolah mengatakan, insiden yang terjadi pada Kamis (19/05/2022) lalu itu terjadi karena kesalahan pihak katering dan telah meminta penjelasan dari mereka.
Seorang wali murid memberi tahu BlackCountryLive bahwa dia telah mengembalikan biaya makan, namun masih kecewa dengan insiden tersebut.
“Saya diberi tahu bahwa ada kesalahan ketika putri saya memesan sosis dan mash sayuran. Dia melihat sosis itu dan berpikir itu berbeda dengan (sosis) yang biasa dia makan,” katanya kepada BlackCountryLive.
“Dia menggigitnya dan tahu rasanya sangat berbeda dari yang biasa dia makan. Saya menanyakannya kepada guru yang kemudian menghubungi perusahaan katering.
“Pihak guru mengatakan perusahaan katering telah memastikan semua anak-anak di sekolah, yang memesan sosis vegetarian, telah diberi daging babi.”
Wali murid itu kemudian mengatakan seluruh sekolah terdampak dan pihak katering telah memberikan rincian kepada wali murid sehingga dapat membuat keluhan resmi.
“Bagi putri saya diberi produk yang bertentangan dengan agama kami benar-benar menjijikkan. Sekitar 70 persen muridnya adalah Muslim,” tambahnya.
Sekolah dan perwakilan dari perusahaan katering dilaporkan telah bertemu dengan orang tua untuk menjawab pertanyaan terkait insiden tersebut.
Seorang juru bicara Ryders Green mengatakan: “Pada hari Kamis, ada insiden yang melibatkan perusahaan katering yang menyediakan makanan sekolah kami yang berarti beberapa murid disuguhi daging daripada pilihan vegetarian yang mereka pilih. Kami telah menangani masalah ini dengan sangat serius dan secara resmi telah mengadukan kepada penyedia katering dan Badan Standar Pangan.”