Hidayatullah.com—Pemerintah Prancis hari Kamis (4/3/2021) mendesak tenaga kesehatan di negaranya segera disuntik vaksin Covid-19, menegaskan bahwa sejauh ini hanya 30% saja dari mereka yang sudah bersedia diimunisasi.
“Besok saya akan menulis surat kepada seluruh pekerja kesehatan di negeri kami untuk mendorong mereka agar divaksinasi,” kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran kepada para reporter seperti dilansir Euronews.
“Hanya satu dari tiga naker di luar sana yang sudah divaksinasi. Ini tidak normal dan menghambat upaya kami untuk melawan virus secara efektif,” kata Perdana Menteri Jean Castex.
Berbagai survei menunjukkan orang Prancis termasuk yang paling skeptis terhadap vaksin di Eropa.
Tidak seperti di kebanyakan negara lain, sejak awal tenaga kesehatan di Prancis tidak masuk dalam kelompok prioritas vaksinasi Covid-19.
Ketika program vaksinasi dimulai pada akhir Desember 2020, hanya pekerja panti perawatan dan profesional bidang kesehatan di atas usia 50 tahun yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi coronavirus.
Baru pada 6 Februari, ketika izin penggunaan dikeluarkan untuk vaksin buatan AstraZeneca, inokulasi diperluas ke seluruh tenaga kesehatan di Prancis.
Pemerintah mengumumkan kampanye vaksinasi akan dipercepat dalam pekan-pekan mendatang, dengan vaksin buatan AstraZeneca tersedia di apotek-apotek tanpa resep mulai pertengahan Maret, kata Castex.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Program itu awalnya akan menarget pasien berusia 50+ dengan penyakit penyerta dan kemudian akan diperluas ke semua orang dalam kelompok usia 50-74 tahun pada pertengahan April, imbuh Castex.
Prancis menargetkan sudah menginokulasi sedikitnya 10 juta orang pada pertengahan April dan 20 juta orang lagi pada pertengahan Mei, kata PM Castex.*