Hidayatullah.com– Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau, hari Senin (30/5/2022), menerapkan peraturan yang akan membekukan impor, pembelian dan penjualan senjata api jenis pistol atau handgun.
“Kami membatasi jumlah handgun di negara ini,” kata Trudeau, seperti dikutip Associated Press.
Peraturan untuk menghentikan pertumbuhan kepemilikan pistol pribadi diperkirakan akan diberlakukan musim gugur ini.
“Membeli, menjual, mentransfer, atau mengimpor pistol di mana saja di Kanada akan menjadi ilegal,” kata PM Kanada itu, dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh keluarga korban kekerasan senjata api di ibu kota Ottawa.
Kanada sudah memiliki rencana untuk melarang 1.500 jenis senjata api gaya militer dan menawarkan program pembelian kembali wajib yang akan dimulai pada akhir tahun. Trudeau mengatakan jika seseorang benar-benar ingin menyimpan senjata serbu mereka, maka senjata itu akan dibuat tidak bisa dioperasikan sama sekali.
Kanada telah memperluas pemeriksaan latar belakang orang yang ingin memiliki senjata api.
Trudeau sejak lama memiliki rencana untuk memberlakukan undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat, tetapi pemberlakuan kebijakan baru itu dilakukan menyusul peristiwa penembakan massal di Uvalde, Texas, dan Buffalo, New York, bulan ini.
Menteri Keamanan Publik Marco Mendicino menyebut undang-undang itu sebagai langkah paling signifikan yang telah diambil Kanada dalam satu generasi.
“Negara-negara yang berhasil dalam mengendalikan senjata api melakukan berhasil dalam mengendalikan kekerasan bersenjata,” kata Mendicino dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.
Bill Blair, menteri kesiapsiagaan darurat, mengatakan bahwa Kanada sangat berbeda dari Amerika Serikat.
“Di Kanada, kepemilikan senjata adalah hak istimewa bukan hak,” kata Blair. “Ini adalah prinsip yang membedakan kami dari banyak negara lain di dunia, terutama rekan dan teman kita di selatan.”
Kasus kekerasan bersenjata di Kanada jumlahnya jauh lebih rendah dibanding Amerika Serikat, antara lain karena negara itu memiliki aturan yang lebih ketat.
Blair mencatat senjata api sering diselundupkan secara ilegal dari Amerika Serikat, yang menurutnya memiliki salah satu gudang senjata kaliber kecil terbesar di dunia.
Pemerintah juga mengatakan peraturan baru akan memungkinkan pencabutan lisensi senjata bagi orang-orang yang terlibat dalam tindakan kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan kriminal, seperti menguntit.
Magasin senapan serbu juga akan diubah secara permanen sehingga tidak dapat melepaskan lebih dari lima putaran tembakan dan akan melarang penjualan dan transfer magasin berkapasitas besar seperti yang diatur dalam hukum pidana.
Mendicino mengatakan mereka sadar pengumuman itu dapat menyebabkan warga bergegas untuk membeli senjata sebelum undang-undang itu diberlakukan dan mendesak parlemen untuk meloloskannya sesegera mungkin.*