Hidayatullah.com—Penganut Kristen dan Yahudi bersama dengan warga Muslim menandai awal Ramadhan di sebuah gereja di ibukota Belgia, Brussels.
“Kami memilih momen Bulan Suci Ramadhan ini, bulan berbagi dan memaafkan, untuk merayakan dan berbagi dengan rumah-rumah ibadah seluruh agama dan seluruh budaya, guna menunjukkan bahwa tidak semua Muslim adalah teroris, dan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan baik di antara agama-agama dan filosofi-filosofi lain,” papar Lahcen Hamouch, ketua Al-Mouwan Association seperti dilansir Euronews hari Jumat (18/5/2018).
Semua orang yang hadir di gereja itu menikmati iftar dan hidangan yang bisa dimakan oleh warga Muslim ketika berbuka puasa selama Ramadhan.
“Apa yang kami lakukan adalah sebuah simbol kekuatan luar biasa yang datang dari inisiatif bersama semacam ini,” kata pendeta Katolik Jacques Hanon.
“Ini adalah momen di mana kita berbagi dengan orang lain, dan tidak ada kesempatan yang lebih baik daripada berbicara satu sama lain saat makan bersama, duduk bersama di satu meja. Tidak ada hal lain yang lebih menyenangkan dari itu,” kata Evelyn Haberfield perwakilan dari komunitas Yahudi di Brussels.*