Hidayatullah.com — Belasan tokoh terkenal Bangladesh kemarin menyerukan semua pihak untuk menjaga kerukunan dalam masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan menghormati agama lain. Seruan oleh 17 tokoh Bangladesh ini dilakukan menyusul protes atas komentar menghina Nabi Muhammad (SAW) yang dibuat oleh dua pemimpin BJP yang diskors.
Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan bahwa menghina agama lain adalah awal dari konflik komunal. Pernyataan itu melanjutkan bahwa dua pemimpin BJP yang berkuasa di India telah membuat komentar menghina tentang Nabi Muhammad (SAW) baru-baru ini, memprovokasi reaksi keras dari umat Islam di seluruh dunia, termasuk di negara itu.
“Kami tidak pernah mengizinkan penghinaan terhadap agama apa pun. Percaya pada kerukunan beragama, Bangladesh yang lahir melalui Perang Pembebasan, mengharapkan umat Islam untuk menolak pernyataan menghina tentang Nabi tercinta mereka dan memperlakukan semua agama dengan hormat,” bunyi pernyataan itu.
“Kami pikir sudah waktunya untuk mewaspadai aktivitas kekerasan dan destruktif dari kelompok militan fanatik di negara kita sendiri, yang berpusat pada insiden di negara lain,” kata pernyataan itu.
Para penandatangan adalah: aktor Syed Hasan Imam, Profesor Anupam Sen, tokoh budaya Ramendu Majumdar, aktor Ferdousi Mazumder, pejuang kemerdekaan Dr Sarwar Ali, jurnalis Abed Khan, penulis Selina Hossain, penari Laila Hasan, Profesor Abdus Selim, penulis Mofidul Haque, Profesor Shafi Ahmed, penulis-jurnalis Shahriar Kabir, pembuat film Nasiruddin Yousuff, Profesor Muntasir Mamun, aktor Sara Zaker, aktor Shimul Yusuf dan jurnalis pejuang kemerdekaan Haroon Habib.*